Kalau Macet, Tarif Tol saat Mudik Digratiskan
"Kami koordinasi dengan Biro Jasa Marga, kalau terjadi kemacetan panjang di pintu tol, nanti akan melakukan diskresi. Artinya kalau memang itu dianggap panjang sekali makan nanti mungkin akan digratiskan," kata Tito di Monumen Nasional, Jalan Medan Merdek barat, Jakarta Pusat, Rabu (6/6/2018).
Langkah ini, tambahnya, untuk mengantisipasi peristiwa pintu keluar tol Brebes Timur atau Brexit (Brebes Exit) pada 2016. Saat itu, belasan orang meninggal dunia karena terjebak macet.
Tito berharap, kasus ini tidak terjadi lagi. Apalagi, jalur mudik saat ini dinyatakan sudah siap untuk dilalui, salah satunya jalur tol Jakarta-Surabaya.
"Sepanjang jalan Jakarta-Surabaya ini sudah terhubung, ini relatif jauh lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya. Tol juga lancar, jika 2016 ada peristiwa Brexit, tapi itu sudah tidak terjadi di 2017," ujarnya.
Untuk mengurangi kemacetan, Tito berpesan kepada pemudik agar memantau jalan terlebih dahulu sebelum pergi. Dia pun memprediksi waktu rawan kemacetan adalah pada tanggal 8, 9, dan 10 Juni untuk arus mudik.
"Kepada masyarakat, kalau bisa, lihat di media, lihat di aplikasi Waze, kalau terjadi kemacetan yang kita anggap rawan tanggal 8, 9, dan 10 atau Jumat, Sabtu, Minggu. Lebih baik tunda 11 dan 12. Ini kan waktu mudik lebih panjang 7 hari, jadi hindari penumpukan di 1 atau 2 hari," kata dia.
Di tempat yang sama, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan, jalan tol operasional sepanjang 525 km ini akan diberlakukan diskon dengan nominal yang berbeda tiap tol. Katanya, diskon berkisar dari 10 persen hingga 28 persen, tergantung lokasinya.
"Operasional itu 525 km yang berbayar ada diskon. Rata-rata diskonnya 10 persen, kecuali Tol Becakayu 28 persen diskonnya, hanya waktunya beda-beda tergantung Badan Pengatur Jalan Tol (BUJT)-nya karena ini adalah inisiatif mereka," tutur Basuki.