Nasib Pilu Para Korban Indosurya Curhat di YouTube Uya Kuya:Ungkap Dugaan Kejanggalan Penanganan Polri
ERA.id - Para korban Koperasi Indosurya yang mengambil jalur pidana Erika dan Jeffry Setiawan, mengeluarkan uneg-uneg dan kekawatiran mereka atas penanganan kasus Indosurya yang terkesan pilih kasih dan malah membela Tersangka Henry Surya dan bukannya para Korban Indosurya.
Erika dalam podcast Uya Kuya yang mewakili para korban Indosurya mengatakan bahwa dirinya yang hadir dslam acara pers release Henry Surya di Mabes Polri sempat diusir oleh oknum Polri. Dia sempat mendokumantasikan berupa foto Henry Surya yang tidak diborgol, beda dengan para tersangka kasus uang palsu yang sama-sama dirilis di tempat dan waktu bersamaan.
"Saya lihat di mana Kanit dan penyidik Tipideksus menepuk punggung dan mereka selayaknya teman dan Henry Surya di dampingi pengawal pribadinya padahal statusnya tahanan. Ketika saya tagih uang saya ke Henry Surya, ia memerintahkan penyidik dan kanit untuk memdokumentasikan dan melaporkan saya ke polisi aras pencemaran nama baik. Polisi malah ancam saya, ibu bisa di laporkan oleh Bapak Henry Surya loh bu," katanya, Selasa (29/3/2022).
Sedangkan, Jeffry Setiawan juga menyampaikan dalam foto-foto di medsos, Henry Surya dan Istrinya Natalia Tjandra kerap bergaya hidup mewah. Ia mempertanyakan kenapa tidak diperlakukan sama.
"Patut diduga adanya aliran dana, lakukan pembuktian terbalik, jika tidak bisa membuktikan asal usul uangnya, sita aset dan bagikan ke para korban. Kami para korban hanya mau keadilan yang digemborkan oleh Listyo Sigit Presisi berkeadilan, mana keadilan dalam aksus Indosurya? Suwito Ayub kabur dan Yacht mewah 200 Milyar raib dari list sitaan Mabes POLRI. Saya dan korban Indosurya lainnya sangat kecewa kinerja Polri," katanya.
Sementara itu, Advokat Alvin Lim dari LQ Indoensia Lawfirm, selaku kuasa hukum para korban Indosurya mengungkapkan Erika keluarganya hancur karena ulah Henry Surya, di mana anaknya saat ini terbaring di rumah sakit dan adik nya sudah bunuh diri minum pestisida karena putus asa, seluruh uang keluarganya ludes dan sulit untuk melanjutkan biaya hidup.
"Di sinilah kenapa saya vokal, kenapa saya mati-matian teriak agar ada perubahan di tubuh Polri. Sangat sulit masyarakat untuk bisa percaya sama Polri selaku aparat penegak hukum, jika Mabes Polri dipenuhi oknum yang malah mengambil keuntungan dari kesengsaraan korban dan mencelakakan para korban lebih dalam," katanya.
Alvin juga mengungkapkan dalam pertemuan kuasa hukum dengan Para petinggi Kejaksaan Agung, diperoleh informasi bahwa penyidik diduga bekerja tidak profesional dalam kasus Indosurya, dalam P19 ada ratusan petunjuk, belum dibereskan sudah dikembalikan ke kejaksaan lagi, bahkan BAP tersangka Suwito Ayub tidak ada tandatangan Suwito Ayub.
LQ Indonesia Lawfirm menghimbau para korban untuk mendaftarkan diri ke LQ untuk kepengurusan aset sitaan, jika tidak dikawal dan jatuh ke budel pailit maka korban hanya akanndapat tulang belulang nantinya. Hubungi Hotline LQ 0817-489-0999
"Kami menantikan perhatian dan keseriusan kepala negara untuk membenahi dan menunjukkan kepemimpinan disaat sulit ini. Jika Polri tidak bisa dipercaya, maka bisa timbul Chaos dan masyarakat mengambil hukum di tangan sendiri," Tutup Alvin Lim dengan tegas.