Trump Gelar Buka Puasa di White House
Sementara, tahun lalu, Gedung Putih tidak menyelenggarakan buka puasa. Sedangkan, acara seperti ini pertama kali dilakukan pada 1996, saat AS dipimpin Bill Clinton yang kemudian dilanjutkan pada pemerintahan Bush, dan Obama.
Dilansir dari foxnews.com, Trump mengatakan pertemuan kali ini bertujuan untuk menghormati tradisi sakral yang dijalankan umat Islam.
"Dalam pertemuan bersama malam ini, kami menghormati tradisi sakral dari salah satu agama besar dunia," katanya kepada tamu yang hadir, di antaranya anggota Kabinet dan duta besar dari banyak negara Islam, yaitu Arab Saudi, Kuwait, Yordania dan Uni Emirat Arab.
Acara ini pun dianggap bertolak belakang dengan kampanye Trump selama ini tentang Islam. Apalagi, sejumlah kebijakannya merugikan Islam, di antaranya larangan umat Muslim memasuki AS, seperti pengungsi Suriah yang sedang mengalami perang saudara.
Saat buka puasa ini berlangsung, sejumlah kelompok masyarakat melakukan aksi penolakan dengan mengusung tema 'Not Trump's Iftar'. Acara itu dilakukan di taman di seberang White House. Mereka mengatakan apa yang dilakukan Trump selama ini hanyalah retorika dan berkontribusi meningkatkan diskriminasi terhadap Muslim di Amerika.
Sementara itu, dilansir dari abcnews.go.com, Ketua Koalisi Muslim Republican Saba Ahmed, mengatakan, acara yang dibuat Trump ini adalah langkah yang bagus. Dia pun berharap banyak dengan acara ini.
"Ini adalah inisiatif yang bagus," kata Ahmed.
"Ini akan lebih baik kalau Presiden Trump mengembalikan lagi tradisi Ramadan ke White House," tambah dia.