Greenpeace Blokir Kapal Pertamina Lantaran Beli Minyak Rusia, Netizen: Giliran Invasi Israel ke Palestina Kalian Membisu!
ERA.id - Aktivis Greenpeace yang berasal dari Denmark, Swedia, Norwegia dan Finlandia melakukan aksi boikot terhadap kapal tanker yang melakukan transfer minyak dari Rusia di laut wilayah Utara Denmark.
Dikutip dari situs resmi Greenpeace International pada Senin (4/4/2022), aksi boikot itu dilakukan para aktivis terhadap kapal tanker yang akan melakukan transfer sebanyak 100 ribu ton minyak Rusia.
kapal tanker tersebut bernama Pertamina Prime yang merupakan milik PT Pertamina.
Greenpeace menilai pembelian minyak dari Rusia tersebut bakal memperkuat kekuatan Putin yang saat ini berperang melawan Ukraina.
Pemimpin Greenpeace Denmark Sune Scheller mengatakan bahan bakar fosil merupakan sumber masalah dari krisis iklim, konflik dan perang.
"Jika kita mendukung perdamaian, kita harus mengakhiri ini sekarang juga," jelas Sune.
Aksi boikot ini pun menimbulkan reaksi keras dari para netizen di Indonesia.
Bahkan, hal tersebut menjadi trending topic di media sosial Twitter.
Netizen RI pun mayoritas mengecam aksi tersebut.
Seperti yang disampaikan akun @TanAz***
"Greenpeace telah berpolitik. Mereka memblokir kapal tanker Indonesia, Pertamina Prime di Denmark. Itu bentuk kemunafikan, 1 sisi ikut mengaungkan hukum pasar bebas, tetapi sisi lain pasar bergerak membeli minyak Rusia malah dituduh ikut membiayai perang," jelas akun @TanAz***
"Waduh ... padahal kemarin saya dengan Dosen saya membahas dan membela aksi Greenpeace. Tapi, sekarang kok jadi berat sebelah? Shame on you @Greenpeace!" jelas akun @Cokela***
"Waduh ngapain ente? Greenpeace si paling peduli perang? Hiprokit akut! Giliran invasi Israel ke palestina klean membisu!," tambah akun @siang***
"Harusnya Greenpeace dirudal aja bila menghalau kapal dagang karena berdalih membela diri dikiri mau dibajak!" jelas akun @guna****