Mengaku Diserang Pakai Bom Mortir oleh TNI-Polri, KKB Minta Bantuan PBB Hingga Amerika Serikat
ERA.id - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) mengklaim markasnya di Nduga, Papua diserang oleh aparat TNI-Polri dengan menggunakan mortir.
Serangan tersebut, kata Juru Bicara KKB Sebby Sambom, dilakukan sejak 29 Maret hingga 2 April 2022. Bahkan, serangan bom itu merusak dan membakar rumah warga.
"Pasukan Teroris yaitu Militer dan Polisi Indonesia telah menembak Tembak Mortir sebanyak 20 kali tembakan. Serang Bom Mortir ke Markas KODAP III TPNPB di Alguru telah dilakukan oleh Pasukan Teroris yaitu TNI/Polri dari pagi subuh teepat Pukul 06:30 sampai Pukul 15:30 sore hari. Dalam serangan tersebut bunyi ledakan yang cukup mengagetkan warga sipil di Keneyam Ibu Kota Kabupaten Nduga Papua," kata Sebby melalui keterangan resminya yang diterima ERA pada Senin (5/4/2022).
Selain melakukan penyerangan menggunakan bom, KKB juga mengklaim TNI-Polri menyerang menggunakan bahan kimia beracun, sehingga mematikan perkebunan warga.
"Akibat dari Penembakan bahan kimia yang beracun ini, perkebunan warga rusak berat yaitu perkebunan pisang, perkebunan petatas, perkebunan rica dan perkampungan menjadi di kolam ikan," jelas dia.
Dia pun meminta PBB, Amerika Serikat, Australia, Uni Eropa hingga negara Pasifik pendukung Papua merdeka untuk memantau terus situasi saat ini.
"Kenapa Indonesia menggunakan bom untuk menghancurkan tanah Papua dan lebih khusus Ndugama?" tanya Sebby.