Hagia Sophia Milik Siapa: Umat Kristen atau Umat Islam?

ERA.id - Ramadan tahun ini, ribuan umat Islam memadati ruang dan pelataran Hagia Sophia untuk melaksanakan salat terawih yang pertama kali dalam sejarah Turki modern. Terhitung sekitar 88 tahun Hagia Sophia tidak dipakai untuk salat Tarawih. Itu bermula karena pada 10 Juli 2020, saat Recep Tayyip Erdoğan dengan berani mencabut status Hagia Sophia sebagai museum.

Keputusan Presiden Turki itu jelas menimbul tanggapan dari tokoh dunia. Seperti tanggapan Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis yang menyebut keputusan dari pemerintah Turki sebagai penghinaan terhadap karakter oikumenis dari Hagia Sophia. 

Bahkan, petinggi agama dunia seperti Paus Fransiskus merasa sangat sedih mendengar kabar atas perubahan status tersebut. 

Hagia Sophia kembali difungsikan sebagai masjid, yang sebelumnya pada 1934, Mustafa Kemal Ataturk mengubahnya menjadi museum. 

Commons Wikimedia

Ataturk menjadikan Hagia Sophia sebagai museum untuk memuluskan visinya, yaitu  Turki sebagai negara sekuler. Hal-hal yang berbau agama akan ditiadakan. Seperti perempuan dilarang berjibab dan azan tidak menggunakan bahasa Arab, tetapi bahasa Turki. 

Pada 1985, Hagia Sophia diakui sebagai salah satu dari situs Warisan Dunia UNESCO yang disebut Area Bersejarah Istanbul.

Dalam bahasa Turki, Hagia Sophia disebut Ayasofya. Dalam bahasa Latin, Sancta Sophia. Hagia Sophia juga punya sebutan lain, yaitu Gereja Kebijaksanaan Suci (Church of the Holy Wisdom) dan Gereja Kebijaksanaan Ilahi (Church of the Divine Wisdom).

Hagia Sophia ialah bangunan bersejarah yang dibangun pertama kali di atas pondasi atau tempat kuil pagan, 325 Masehi, atas perintah Kaisar Konstantinus I. 

Sesuai penjelan di ensiklopedia Britannica, bahwa putranya, Konstantinus I, mengubah bangunan awal sebagai gereja Ortodoks pada 360 Masehi. 

Hagia Sophia pernah terbakar karena kerusuhan konflik politik di dalam keluarga Kaisar Arkadios pada 404 M. 

Selepas Arkadios turun dari tahtanya, ada Kaisar Theodosis II yang membangun struktur kedua Hagia Sophia. Ada beberapa penambahan struktur, misal lima nave dan jalan masuk khas gereja dengan atap terbuat dari kayu. 

Pada masa kekaisaran Justinan I, pembangunan gereja Hagia Sophia dibangun dari awal sebab ketika itu ada peristiwa revolusi Nikka mengakibatkan konstruksinya hancur pada Januari 532 M. Dari sini sang Kaisar kemudian membayangkan penggantinya yang lebih bagus nan megah. 

Pascarevolusi tersebut, arsitek terkenal, Isidoros (Milet) dan Anthemios (Tralles), diperintahkan oleh Justinian I memerintahkan mereka untuk mendirikan ulang Hagia Sophia. 

Dari pembangunan ulang inilah yang menjadi fondasi awal bangunan Hagia Sophia, yang sekarang dunia ketahui. 

Hagia Sophia telah menyaksikan perpindahan era. Usianya sudah kurang lebih 1,5 milenium. Dan masih kokoh hingga sekarang, memang ada perbaikan di beberapa konstruksi.

Tahun 1453, Konstantinopel ditaklukan oleh Sultan Mehmed II. Era Kekaisaran Bizantium runtuh, Hagia Sophia dikuasai oleh Sultan Mehmed II dan menjadikannya sebagai masjid. 

Sultan Mehmed II mempertahankan nama Hagia Sophia. Mungkin karena arti Sophia berarti 'kebijaksanaan' yang menjadi alasan kuat. Hagia Sophia ialah tempat suci untuk Tuhan.

Pada era Mehmed II, banyak mosaik dan lukisan Kristen yang ditutupi dan diplester. Kemudian, dihiasai dengan kaligrafi terkenal karya Kazasker Mustafa Izzet. Kaligrafi bertuliskan lafaz Allah Swt., Muhammad saw., empat khlaifah pertama, dan dua cucu Rasulullah saw., menghiasi dinding Hagia Sophia. 

Saat Kemal Ataturk memimpin Turki semuanya berubah. Mosaik-mosaik yang sempat tersebunyi terbuka kembali. Dan masyarakat Turki melihat langsung lukisan Bunda Maria dan bayi Yesus berjejer dengan kaligrafi Allah dan Muhammad saw. Dua simbol agama harmonis di gedung museum. 

Apa pun latar belakangnya, semua bisa masuk di museum tanpa sungkan bahwa Hagia Sophia milik siapa.

Di zaman Erdogan, Hagia Sophia "dipaksakan" jadi milik satu agama, yaitu Islam. Dan ini yang disedihkan oleh Paus Fransiskus.