Kotanya Masuk 10 Besar Kota Intoleran, Wali Kota Makassar Duga Sikapnya Menolak Peraturan Soal Kebebasan LGBT Jadi Penyebab
ERA.id - Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) masuk dalam daftar 10 kota paling tidak toleran atau intoleran versi Setara Institute. Daftar ini dirilis dalam laporan Indeks Kota Toleran (IKT) 2021, pada 30 Maret 2022.
Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto menjelaskan mengapa masuk dalam kategori intoleran. Sebab ada sebuah perwali yang ditolaknya mentah-mentah.
Perwali tersebut ialah terdapat unsur kebebasan, salah satunya terkait kebebasan kelompok Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT).
“Tapi saya curiga (mungkin saya salah), ada pengajuan perwali di dalamnya mengandung kebebasan, termasuk kebebasan LGBT. Saya tolak dengan tegas itu, apakah itu tidak toleran, biarmi kalau itu,” jelas Danny, Jumat (8/4/2022).
Pria yang juga merupakan seorang arsitek ini, mengungkapkan jika masyarakat kota Makassar merupakan warga yang toleransinya tinggi. Sebab Makassar saat ini dipimpin kaum minoritas dari sisi suku.
“Kalau kota ini tidak toleran bukan Wali Kotanya Danny Pomanto. Saya dipilih rakyat, ini bentuk toleransi. Saya lahir di Makassar, tapi saya ini kaum minority secara kesukuan dan saya dihantam karena persoalan ras tapi masyarakat tetap pilih saya. Artinya, masyarakat ini paling toleran,” beber Danny.
Malahan nih, walaupun peringkat Kota Makassar agak terbawah dalam daftar kota intoleran tersebut, Danny tetap 'percaya diri' dikarenakan masih banyak kota lain di atas kotanya.
"Artinya, kota paling toleran di antara yang tidak toleran. Nilainya kita tinggi, kita rangking paling rendah dari sikap toleransi dari yang tidak toleransi,” ujarnya.
Diketahui, berdasarkan laporan Indeks Kota Toleran (IKT) 2021, Makassar berada pada urutan sepuluh kota paling tidak toleran dengan skor 4,517. Sedangkan, urutan pertama adalah Kota Depok dengan skor 3,577.