3 Strategi Pemasaran Produk Saat Momen Spesial untuk Menarik Konsumen

ERA.id -

Ketika momen spesial tahunan seperti Ramadan, Natal, hingga Tahun Baru, setiap brand pastinya memiliki kampanye promo tersendiri untuk menawarkan produknya. Di tengah banyaknya brand yang memberikan tawaran, para pelaku bisnis harus memiliki strategis khusus untuk menarik konsumen.

Untuk menarik konsumen memilih produk brand sendiri dibanding yang lainnya ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Apa saja? Yuk, simak langsung ulasannya berikut ini.

1. Ketahui kelebihan brand

(Unsplash.com/tezos)

Sebelum menawarkan produk, harus diketahui atau dipahami dahulu kelebihan dari produk yang akan dijual. Dengan memahami kelebihan maka akan mengetahui juga hal atau bagian apa dari produk yang paling bisa menarik konsumen.

"Jadi yang pertama itu tentunya harus paham dulu value sama kelebihan brand masing-masing itu seperti apa. Jadi tahu tuh yang paling menarik untuk customer itu apa," kata Enterpreneur & Digital Marketing Strategist, Septian Bramandita, saat acara ShopeePay Talk, pada Selasa (19/4/2022). 

2. Metode penjualan baru

Di zaman yang serba teknologi saat ini, memasarkan produk tidak lagi hanya dilakukan secara langsung. Untuk menambah penjualan, menjual produk lewat berbagai platform media sosial bisa dengan mudah menjangkau banyak pelanggan.

"Yang kedua itu tentunya cari customer lewat channel penjualan yang baru, seperti TikTok atau YouTube, yang penting bagaimana caranya kita bisa menjangkau customer yang belum pernah kita jangkau. Selain menambah awerness, kita bisa influence baik customer baru atau customer lama," ujar Septian.

3. Stok produk lebih banyak

Saat momen-momen spesial seperti Ramadan, Natal, hingga Tahun Baru, pembelian produk bisa membludak. Untuk mengantisipasi hal ini maka sebuah brand harus menyediakan stok produk yang ditawarkan dengan lebih banyak, agar pelanggan kebagian dan tidak kecewa jika produk yang mereka inginkan tidak ada.

"Yang ketiga itu stok lebih banyak. Contoh seperti ketika THR (turun) itu kita nggak bisa menebak itu (produk) cukup atau nggak. Jangan sampai waktu lagi heboh, naik-naiknya, stok kita kosong. Sayang sekali kalau seperti itu," pungkas Septian.