Selain Ony, Bupati Lamongan dan Wali Kota Madiun Juga 'Disulap' Jadi Kader Demokrat Jatim
ERA.id - Gerakan politik partai Demokrat di Jawa Timur bikin gaduh. Alasannya, beberapa kepala daerah tiba-tiba dimasukkan dalam struktur kepengurusan Demokrat Jatim.
Padahal, para pemimpin tersebut bukanlah seorang kader. Setelah berita berkembang, mereka pun ramai-ramai membantahnya.
Adalah Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, Bupati Lamongan Yuhronur Effendi, serta Wali Kota Madiun Maidi. Ketiganya kompak tidak tahu kalau dirinya masuk dalam struktur kepengurusan.
Ony mengaku, ia kini masih menjadi seorang kader PDI Perjuangan. Terkait hal ini, ia bilang, butuh etiket politik untuk merespons.
"Meski memiliki hubungan baik, seharusnya tetap ada komunikasi atau pemberitahuan. Dengan klarifikasi ini, saya harap bisa memberikan kepastian kepada khalayak terkait posisi saya sekarang yang masih di PDI Perjuangan," katanya.
Di lain tempat, Yuhronur mengaku dirinya tidak ikut dilantik dalam susunan kepengurusan Demokrat Jatim. Secara diplomatis, ia mengaku kalau dirinya sebagai pembina dari semua partai politik (parpol) di Lamongan.
"Kemarin (Jumat) itu saya hadir sebagai bupati, yang salah satunya diberangkatkan dari Partai Demokrat. Saat itu saya juga tidak ikut dilantik," tegas Yuhronur dikutip dari detikJatim.
Ia mengaku tak tahu tiba-tiba namanya masuk ke dalam struktur kepengurusan. "Soal status (pengurus Demokrat Jatim) itu nanti akan kami komunikasikan, karena sebenarnya saya tidak ikut dilantik pada saat itu," tambahnya.
Senada, Wali Kota Madiun Maidi juga kaget dengan kabar dari Demokrat. “Opo wis pelantikan? Aku urung oleh surat kih (Apa sudah pelantikan? Saya belum dapat surat ini),” kata Maidi dikutip dari BeritaJatim.