Demokrat: Indonesia Butuh Pemimpin Muda, Bukan Amien Rais
Namun, melihat situasi Indonesia saat ini, Jansen menilai sosok Amien kurang tepat menjadi pemimpin. Indonesia, katanya, butuh pemimpin yang masih muda dan fresh.
"Melihat situasi Indonesia kita hari ini, yang kita butuhkan sekarang ini adalah lahirnya pemimpin fresh yang bisa merangkul semua pihak," katanya kepada era.id, di Jakarta, Senin (11/6/2018).
Sedangkan Amien, lanjut Jansen, justru bisa membuat Indonesia semakin terkotak-kotak dan masuk ke dalam jurang perbedaan dan polarisasi yang semakin dalam.
Jansen meminta, kekinginan Amien untuk maju sebagai capres tidak bisa disamakan dengan majunya Mahathir Mohammad di Pemilu Malaysia 2018 kemarin. Sebab, meskipun sama-sama sudah tak muda, Amien dan Mahathir punya rekam jejak yang berbeda.
"Kalau mau objektif, paling yang sama usia tuanya saja, yang lain semuanya sangat berbeda," ujar Jansen.
"Pak Mahathir kan memang pernah dulu jadi eksekutif memimpin negaranya selama 22 tahun. Jadi jelas mengukur apa yang pernah dia lakukan untuk negaranya. Pak Amien kan tidak pernah punya jejak itu," sambungnya.
Apalagi, kata Jansen, majunya kembali Mahathir sebagai capres lantaran ia melihat Malaysia akan terpuruk di kemudian hari. Untuk itu, atas mandat rakyat, ia 'turun gunung' untuk memperbaiki.
Baca Juga: PKS: Dibanding Amien Rais, Lebih Elegan Tokoh Muda
Infografis: era.id
Sebelumnya, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais menyatakan keinginannya maju sebagai calon presiden di Pilpres 2019. Amien mengaku siap melawan Joko Widodo yang diusung PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Hanura, Partai Nasdem, dan kemungkinan besar PKB.
Bahkan, mantan Ketua MPR RI itu tak patah semangat meski sering dinilai terlalu uzur untuk memimpin Indonesia. Menurut Amien, dirinya cukup layak menjadi Presiden Indonesia.
Namun, selain dirinya sendiri, Amien menyebut ada tiga nama kader PAN yang akan partainya rekomendasikan ke partai koalisi sebagai calon presiden, yakni Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, mantan Ketua Umum PAN Hatta Radjasa dan Sutrisno Bachir.