Memahami Isi Kepala Yusuf Mansur Lewat Bukunya 'Believe' yang Tak Sesuai dengan Realitas

ERA.id - Yusuf Mansur bak punya kekuatan magis. Ia bisa memengaruhi orang untuk ikuti perkataannya. Videonya yang mengajak jemaah untuk bersedekaah viral di media sosial.

Sedekahnya tidak tanggung-tanggung, ada yang menyedekahkan perhiasan, HP, motor, bahkan mobil. Ada jemaah yang ragu, tetapi tak sedikit yang semangat memberikan barang mereka kepada ustaz merangkap pengusaha tersebut. 

Penyedekahnya bahkan tidak mengenal usia, muda maupun tua semangat bersedekah lewat tangan Yusuf. Dalam video lainnya, ia seolah menghipnotis jemaahnya dengan iming-iming naik haji.

Siapa yang sedekahnya perhiasaan saat ini, insyaallah akan dimudahkan naik haji; yang belum punya jodoh, dikasih Allah jodoh; yang belum punya anak, dikasih Allah anak; yang lagi sakit, Allah kasih sehat;  Yang belum punya kerjaan, Allah kasih kerjaan.

Terlihat ibu-ibu dan bapak-bapak memberi emas dan perhiasan mereka di mimbar di mana Yusuf Mansur berdiri. Ada pula perempuan paruh baya, mungkin usianya lebih dari itu, melepaskan harta yang ada dalam badan mereka untuk seorang Yusuf Mansur karena sudah mengimingkan balasan 10 kali lipat dari Allah Swt.

Di video lain, seorang ibu bupati menyumbang 5 juta, tetapi Yusuf belum puas dengan nominal itu sehingga ia minta lagi. Yusuf bilang, kayaknya masih ada yang dipakai oleh ibu bupati. Sekalian saja. Jemaah serentak tertawa ketika mendengar “rayuan gombal” ala Yusuf Mansur. Dan si ibu bupati melepaskan satu cincinnya. 

Banyak video Yusuf Mansur sedang ceramah perihal ilmu sedekah. Kalau sedekah 1 maka akan dikali 10. Katanya, ini bukan ilmu matematika manusia, tetapi matematika Allah. 

Akan tetapi, ada hal menarik. Ternyata tidak semua jemaahnya berhasil diminta-sedekahkan uang atau perhiasan mereka kepada Yusuf. Di video lain, Yusuf berceramah di masjid Korea Selatan. Para jemaah ialah tenaga kerja Indonesia (TKI). 

Yusuf memanggil salah satu dari jemaah untuk maju ke depan. Di sini kelihain Yusuf untuk meyakinkan jemaah mulai berjalan. Ia persilakan untuk membuka dompet dan menghitung jumlah uang yang berada di dalam dompet. Dihitung-hitung. Diyakinkan pakai ilmu agama bahwa ini bukan matematika manusia, melainkan Allah. 

Akan tetapi, jemaah yang maju ke depan itu tidak tergoda untuk menyedekahkan uangnya kepada Yusuf Mansur. Kemudian, Yusuf tertawa dan berucap, "Enggak ada yang disisain. Semuanya diambil."

Sepertinya, si jemaah itu sedang menggunakan akal sehatnya, sehingga tidak kena “jebakan” sedekah ala Yusuf Mansur. 

Yusuf Mansur (Antara)

The Power of Believe

Ilmu sedekah yang digembor-gemborkan oleh Yusuf Mansur sebenarnya sudah lama ia sebarkan kepada jemaahnya. Namun, akhir-akhir ini baru ketahuan oleh warganet Indonesia karena dipantik oleh video Yusuf yang marah-marah. Ketika itu Yusuf sedang rapat bersama direksi Paytren, sebuah aplikasi yang digunakan untuk pembayaran daring, misal pembelian pulsa dan tiket perjalanan. Pemiliknya adalah Yusuf Mansur. 

Yusuf di video itu tidak berbicara seperti saat ia berceramah meyakinkan banyak jemaah bahwa sedekah memiliki dampak 10 kali lipat. Dengan nada tinggi, ia katakan “Saya butuh 1 triliun buat gedein Paytren. Mau Anda patungan?”

Mungkin Yusuf harus membaca ulang buku yang ia tulis berjudul Believe (buku pertama dari trilogi Feel, Rich, Believe), terbit pada 2013, agar ia tidak marah-marah di hadapan rekannya. Sebab, Rp1 triliun tergolong sedikit baginya. Dalam bukunya, ia bermimpi punya uang Rp10 triliun. 

Di halaman 105 tertulis, “Saya termasuk pemimpi ya, tapi saya bilang sama temen-temen saya, saya pemimpi yang menyandarkan mimpinya pada Yang Punya Mimpi. Apa impian saya? Saya mimpi punya duit Rp10 triliun, ga tanggung-tanggung.” 

Dengan konsep yang Yusuf yakini, apalagi tahun 2013 sudah bermimpi punya duit Rp10 triliun, semestinya uang Rp1 triliun mudah baginya. 

Semangat pemimpi itu pun diwariskan kepada anaknya, Wirda Mansur, yang bermimpi punya penghasilan Rp100 M sehari.

Mimpi-mimpi Wirda Mansur