Trump Optimistis Kim Jong-un Sepakat Denukrilisasi
Trump optimistis meski Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo memberikan catatan agar kesepakatan tetap harus diawasi jika Kim tulus tentang kesediaannya untuk denuklirisasi.
Para pejabat dari kedua pihak mengadakan pembicaraan pada menit-menit terakhir untuk meletakkan landasan bagi pertemuan puncak pimpinan kedua negara yang pada beberapa bulan sebelumnya tak pernah terpikirkan karena masih saling menghujat dan mengancam hingga muncul kekhawatiran terjadi perang.
Pertemuan tingkat staf antara AS dan Korut berjalan "baik dan cepat," kata Trump dalam pesan di "Twitter" pada Selasa.
Namun dia menambahkan: "Pada akhirnya, itu tidak masalah. Kita semua akan segera tahu apakah ada kesepakatan nyata, tidak seperti yang terjadi di masa lalu, dapat terjadi!"
Setelah serangkaian perkembangan diplomatik yang meredakan ketegangan, para pemimpin tersebut akan menuju jabat tangan bersejarah yang diharapkan para pejabat AS pada akhirnya dapat mengarah pada pembongkaran program nuklir Korut yang mengancam AS.
Trump akan mengadakan pertemuan tatap muka dengan Kim di pulau resor Sentosa, sebelum mereka bergabung dengan para pejabat dan makan siang bersama, kata Gedung Putih, seperti dikutip Antara.
"Saya hanya berpikir itu akan berhasil dengan sangat baik," kata Trump pada Senin, meskipun ada kesenjangan pandangan pada bagaimana denuklirisasi berlangsung.
Baca Juga: Pertemuan Trump-Kim di Singapura Habiskan Rp38 Miliar
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un bertemu Presiden AS Donald Trump di Singapura. (ST PHOTO: KEVIN LIM)
Pompeo mengatakan kepada wartawan bahwa acara tersebut harus mengatur kerangka kerja untuk "kerja keras yang akan mengikutinya", bersikeras bahwa Korut harus bergerak menuju denuklirisasi lengkap, dapat diverifikasi dan tidak dapat diubah.
Meski begitu, Korut telah menunjukkan sedikit keinginan untuk menyerahkan senjata nuklir yang dianggap vital bagi kelangsungan kekuasaan dinasti Kim.
Sanksi terhadap Korut akan tetap berlaku sampai hal itu terjadi, kata Pompeo. "Jika diplomasi tidak bergerak ke arah yang benar ... langkah-langkah itu akan meningkat," ujarnya.
Baca Juga: Langit Singapura Steril Saat Trump-Kim Bertemu
Dia menambahkan: "Korut sebelumnya telah menegaskan kepada kami tentang kesediaannya untuk denuklirisasi dan kami ingin melihat apakah kata-kata itu terbukti tulus," ujarnya.
Gedung Putih mengatakan kemudian bahwa diskusi dengan Korut telah bergerak "lebih cepat dari yang diharapkan" dan Trump akan meninggalkan Singapura pada Selasa malam setelah pertemuan puncak, bukan Rabu, seperti yang dijadwalkan sebelumnya.
Salah satu pemimpin paling tertutup di dunia, Kim, mengunjungi ingapura pada Senin, tersenyum dan melambaikan tangan ke penonton, menambah citra yang lebih ramah yang telah muncul sejak pertemuan pada April dengan pemimpin Korea Selatan, Moon Jae-in.
Pemimpin yang berpendidikan di Swiss, yang diyakini berusia 34 tahun, tidak meninggalkan negaranya yang terisolasi sejak berkuasa pada 2011, selain mengunjungi China dan sisi zona demiliterisasi perbatasan Korea Selatan, yang memisahkan kedua Korea.