Kontroversi Ebit Lew: Terus Berdakwah dengan Memikul Kasus Pelecehan Seks
ERA.id - Nama Ebit Irawan bin Ibrahim Lew atau yang akrab disapa Ebit Lew, kini banyak dibincangkan netizen Indonesia. Bagaimana tidak, videonya yang berisi aksi saat ia menyantuni banyak anak jalanan, kerap viral.
Tak ayal, banyak yang tersentuh dengan aksi pria yang lahir di Malaysia tersebut. Ebit Lew memiliki nama asli Lew Yun Pau. Ia adalah pria kelhiran 21 Desember 1984. Di Malaysia, selain menjadi pengusaha, ia juga dikenal sebagai pendakwah Islam Malaysia berdarah Tionghoa.
Jika dilihat secara seksama, Ebit tampak agamais. Penampilannya berjanggut, berkopiah, dan berbaju koko. Kebaikannya menyentuh fakir miskin, golongan terpinggir, remaja, dan golongan LGBTQ+.
Jika Anda penasaran, Anda bisa melihat unggahan di Facebook-nya. Menginspirasi memang dan kita bisa mengikutinya. Seperti satu unggahan di bawah ini.
"Menangis bersama anak Punk jalanan di Jakarta. Lembut hati dan sopan anak-anak muda ini.
Entah kapan aku melihat anak ini dijalan dan melewati ujian kehidupan mereka. Dibalik tato mereka ada kisah air mata. Belanja anak punk buka puasa pastu shopping baju raya. Lalu ajak semua orang untuk check in di hotel. 9 kamar untuk mereka. Kita berdoa dan tazkirah bersama. Anak-anak ini sangat lembut hatinya. Banyak yang menangis meskipun bahasa saya terdengar berbeda dengan mereka. Terkadang ketika ditanya kenapa menangis. Sudah lama kita tidak merasakan seperti ini. Terima kasih ustaz belanja dan share dengan kami. Aku sangat merindukan orang tuaku. Dengerin cerita beberapa orang tua bercerai dari kecil. Beberapa belum pernah bertemu orang tuanya. Semuanya merindukan kasih sayang orang tua. Seseorang sudah 10 tahun dijalan. Seseorang telah kehilangan ibunya. Ayahnya tak ingin bertemu lagi. Ada beberapa yang ibu tidak ingin bertemu lagi karena sudah memiliki suami lain. Gak mau orang tau itu anak nya. Siapa sangka dibalik wajah-wajah garang ini adalah ujian hidup. Orang tua yang baik hanya terkadang ujian kemauan mudanya untuk keluar rumah. Air mata sedih saat waktu sholat. Bahagianya semua pada nangis. Bersamaku, aku tidak bisa menahan menangis. Mereka semua ingin berdoa dan ingin hijrah. Saya perintahkan agar sebagian bisa keluar khuruj bersama jamaah tabligh. Tetap di jalan Allah. Semoga semua anak muda yang baik ini dilindungi Allah. Jutaan berkah yang kau berikan kepada mereka berikan kepadaku. Terima kasih kepada adik adik yang telah membuat jantung ini berdetak dan lebih bersyukur. Ya allah jika ada kebaikan untuk semua ini kami berikan kepada semua orang tua kami."
Itulah secuplik kisah mengharukan yang ditulis Ebit Lew. Namun kita mesti sadar, Ebit adalah seorang manusia biasa. Ia punya salah. Banyak orang yang belum tahu, kalau Ebit punya banyak kasus.
Didakwa melecehkan perempuan
Di Malaysia, Ebit didakwa dengan 11 tuduhan termasuk pelecehan seksual di Pengadilan Sirkuit, Distrik Tenom, Sabah, Jumat (18/2/2022) silam.
Dilansir dari Malay Mail, Ebit dibebaskan setelah memberi jaminan 11.000 Ringgit (Rp 37 juta)— RM1.000 (Rp 3,4 juta) per dakwaan — dan dua penjamin.
Direktur penuntutan Sabah, Muhammad Ilmami Ahmad dan wakil jaksa penuntut umum, Azreen Yas Mohamad Ramli hadir dalam penuntutan. Sementara pengacara Mohamed Zairi Zainal Abidin mewakili Ebit.
Usai persidangan, direktur departemen investigasi kriminal (CID) Bukit Aman, di hadapan awak media, yakni Abd Jalil Hassan, mengaku kalau Ebit telah mengirim pesan dan gambar cabul melalui WhatsApp kepada seorang wanita Melayu di Tenom. Kesimpulan itu diambil usai penyelidikan.
“Pelanggaran itu terjadi antara Maret dan Juli tahun lalu,” katanya.
Secara keseluruhan, ada tiga laporan yang diterima Ebit. “Berkas penyidikan akan kami serahkan kepada Wakil Jaksa Penuntut Umum untuk ditindaklanjuti setelah penyidikan selesai. Kami akan menyelidiki semua sisi termasuk fitnah, ”katanya.
Tak lupa, Jalil menekankan ke masyarakat agar tidak membuat spekulasi atau provokasi. Biarkan proses hukum tetap berjalan, katanya.
Merespons itu, Ebit kaget namun tetap tenang. Katanya, ini salah satu ujian dari Allah SWT dan tujuannya untuk mengampuni dosa, memberi pahala dan juga menaikkan derajat.
“Saya tidak merasakan apa-apa. Saya yakin saya tidak bersalah dan saya yakin ini adalah rencana banyak orang dari dulu yang mencoba mengganggu pekerjaan amal kami,” katanya, dikutip dari Berita Harian.
“Memang setiap kita ditimpa cobaan, kita merasa berat, tapi dari awal sudah belajar, kita harus berdoa dan tidak bersedih karena cobaan yang datang itu sunnahtullah,” sambungnya.
Ebit bahkan mengklaim ada pihak yang ingin merusak kredibilitasnya. “Saya melihat tuduhan ini tidak berdasar dan memang tujuan utamanya saya lihat adalah untuk melemahkan kredibilitas sehingga saya berhenti membantu pekerjaan amal,”
"Saya yakin itu dilakukan oleh kelompok yang berencana tidak satu atau dua hari untuk menjatuhkan saya," katanya.
Ebit didakwa berdasarkan Bagian 509 KUHP yang mengatur hukuman penjara hingga lima tahun, denda atau keduanya untuk setiap tuduhan.