Mau Duetkan Anies-Ridwan Kamil, Syarikat Islam Jabar: Pasti Menang!
ERA.id - DPW Syarikat Islam (SI) Jawa Barat mendukung Gubernur Jabar M Ridwan Kamil berduet dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Ketua DPW SI Jabar KH Nandang Koswara mengatakan, pihaknya mendukung sebab Kang Emil dianggap konsisten memperjuangkan sistem dan nilai Islam, Pancasila dan UUD 1945.
Tak cuma itu, Ridwan Kamil juga dianggap memiliki kapasitas sebagai pemimpin muda yang dibutuhkan Indonesia di situasi sekarang ini. Dalam beberapa kali diskusi, Nandang menilai Ridwan Kamil sudah menunjukkan komitmen menjaga kelompok minoritas.
"Tentu visi misi Kang Emil (Ridwan Kamil) didukung walau masih dini. Namun, kami tetap memberikan dukungan melalui proses yang akan berjalan ke depan," katanya usai silaturahim DPW SI Jabar di Bandung. Minggu (8/5/2022).
"Kalau Anies Baswedan berduet dengan Ridwan Kamil, kalau perhitungan manusia pasti menang. Mohon maaf agak vulgar, tapi kita tidak basa-basi dalam hal itu," ucapnya
Menurutnya kedua tokoh tersebut dinilai merupakan angkatan muda yang memiliki komitmen keberpihakan pada rakyat. Nandang juga mengakui harapan ini datang dari jamaah dakwah-dakwah yang sering digelar SI.
"Anies dan Ridwan Kamil duet. Memang saat ini serba memungkinkan dengan siapa pun. Tapi Syarikat Islam berharap, dari dakwah-dakwah kelompok kecil, kita berharap ada manuver ke arah situ (duet Anies-Ridwan Kamil). Tidak menjadi boneka oligarki. Kita ingin pilihan rakyat murni," tuturnya.
SI Jabar sendiri menurutnya sebagai organisasi dagang Islam tetap berpegang pada regulasi dewan SI Pusat untuk fokus mengedepankan dakwah ekonomi.
Namun tidak menutup pintu bagi para kadernya untuk berpolitik, salah satunya pihaknya mengizinkan Sekretaris DPW SI Jabar untuk bergabung dalam Gerakan Nasional Indonesia Juara (GNIJ) yang menjadi motor relawan pendukung Ridwan Kamil.
"GNIJ kami sangat mengapresiasi. Karena kondisi negara Kesatuan Republik Indonesia membutuhkan anak cerdas untuk memimpin negeri ini. Kita prihatin kondisi saat ini. Negara membutuhkan suplemen," ujarnya.