Pernah Undang Pasangan Lesbian hingga Transgender, Ini Alasan Mengapa Podcast Deddy Corbuzier Dikecam Saat Hadirkan Pasangan Gay
ERA.id - Podcast YouTube Deddy Corbuzier sempat dibanjiri kecaman netizen. Sebab, ayah Azka Corbuzier ini mengundang pasangan gay yang viral di TikTok, Ragil Mahardika dan Frederik Vollert. Hingga akhirnya, Deddy Corbuzier meminta maaf dan menghapus video tersebut.
Deddy Corbuzier menghadirkan guru spiritualnya, Gus Miftah saat memberikan klarifikasi sekaligus permintaan maaf. Namun, Deddy heran mengapa saat mengundang pasangan gay di acara podcastnya langsung ramai hingga dibanjiri kecaman.
Padahal, mantan suami Kalina Ocktaranny ini sempat mengundang pasangan lesbian, Chika Kinsky dan Yumi Kwandy. Selain itu, ia juga pernah mengundang Suti Karno yang membahas pernikahan sesama jenis. Deddy Corbuzier juga pernah mengundang transgender Lucinta Luna.
Pendakwah bernama asli Miftah Maulana Habiburrahman ini membeberkan alasan mengapa podcast Deddy Corbuzier langsung dibanjiri kecaman ketika mengundang Ragil Mahardika. Ia merasa kecaman bertubi-tubi itu bermula dari judul video konten yang kelewat batas, yakni 'Tutorial Jadi G4y di Indo!! Pindah ke Jerman Ragil dan Fred'.
"Kenapa lo kasih judul tutorial?" tanya Gus Miftah, dikutip dari kanal YouTube Deddy Corbuzier.
"Itu (alasan bikin judul tutorial) itu gampang jawabnya. Karena gini kalau gua bikin video yang itu kan judulnya tutorial menjadi gay di Indo. Kalau gua bikin judul, contohnya begini tutorial colong motor di Indo, tutorial mencolong motor di Indo," jawab Deddy Corbuzier.
Kemudian Gus Miftah menyanggahnya. Ia mempertanyakah apakah pesan moral Deddy Corbuzier membuat judul tutorial seperti itu. Deddy menjawab agar para pria yang tak mau menjadi gay, tidak melakukan hal tersebut.
"Pesan moralnya adalah orang-orang yang nggak mau motornya kecolongan tonton (kontennya supaya motornya nggak hilang), ujar Deddy Corbuzier.
Selain itu, Gus Miftah membeberkan alasan lain mengapa konten podcast Ragil Mahardika menjadi ramai. Ia membandingkan kasus Ragil Mahardika dengan Suti Karno. Gus Miftah menilai Suti Karno tidak mengupayakan pelegalan pernikahan sesama jenis, berbeda dengan Ragil yang justru mengkampanyekan.
"Kalau sepemahaman saya sebagai netizen, kenapa ini jadi ramai, kenapa yang kemarin sama 'kasus Mbak Atun' tidak ramai, karena yang dilakukan si Ragil itu ada upaya melegalisasi dengan cara pindah ke negara lain yang melegalkan itu," ucap Gus Miftah.
"Mereka (Ragil dan Fred) ke Jerman kan melegalkan. Sementara, Mpok Atun itu tidak sampai mencari usaha melegalkan itu. Hanya dilakukan secara sembunyi-sembunyi," lanjutnya.
Lalu, Deddy Corbuzier mempertanyakan apakah hal pernikahan sesama jenis harus sembunyi-sembunyi dan bisa membuat netizen diam. Gus Miftah merasa perilaku terlarang sebaiknya tak dikampanyekan. Sebab, itu balik lagi ke diri masing-masing.
"Artinya itu tidak ada usaha untuk mensyiarkan. Kalau yang dilakukan si Ragil, dengan cara mencari legalitas di Jerman, itu sama artinya mensyiarkan, menyosialisasikan bahwa gue bisa nih. Gue sebagai netizen, ini akan berdampak buruk, karena akhlak yang jelek itu menular, apalagi dikampanyekan. Saya melihat di Ragil ada kampanye bisalah itu. Kalau Mpok Atun nggak," jelasnya.
Selain itu, Gus Miftah juga menilai perilaku transgender dengan penyimpangan seksual berbeda. Ia memberikan pandangan soal LGBT itu di dalam Al-Qur'an. Perilaku sodom sudah jelas ayatnya Allah melaknat perilaku tersebut.
"Bedakan perilaku transgender dengan sodom. Transgender itu merubah kelamin dari A ke B. Sementara kalau sodom langsung dilaknat Rasulullah Muhammad SAW. Ayatnya jelas Al A'raf 80-84, kemudian hadist nya juga, sampai Rasulullah mengatakan 3 kali, Allah melaknat siapa saja yang berbuat seperti perbuatan kaum Nabi Luth," paparnya.
"Yang transgender tadi di masalah Fiqih, kalau ditafsirkan mungkin barangkali Lesbi dan Sodom ini sama, cuma yang sodom ini nas Al-Qur'an-nya ada, artinya langsung ditunjukkan dalam Al-Qur'an, mungkin kenapa ini menjadi sensitif karena itu," tambahnya.