Aksi Ganjar Jajal Mobil Balap Karya Anak Bangsa Akan Berlaga di Belanda: Saya Doakan Juara
ERA.id - Inovasi di bidang teknologi kembali dilahirkan generasi muda Indonesia.
Tepatnya dari Yogyakarta oleh mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM). Setelah melalui proses panjang, akhirnya mereka mampu menciptakan mobil balap sejenis mobil Formula 1 dengan 90 persen komponen buatan sendiri.
Mobil itu diberi nama Bimasakti. Pada Juli nanti, Bimasakti akan terbang ke Belanda untuk mewakili Indonesia mengikuti event Student Formula.
Gubernur Jawa Tengah, yang juga Ketua Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama) Ganjar Pranowo, yang sedang berkegiatan di Jogja menengok bengkel pembuatan Bimasakti. Di sana, ia bertemu dengan para mahasiswa di balik proyek itu untuk memberi dukungan.
"Ini keren ya. Karya anak bangsa dari UGM ini bisa merancang sebuah mobil dan meneruskan karya senior-seniornya. Mereka ini generasi kesepuluh yang membuat mobil ini dan saat ini sudah masuk ranking 114 dari seluruh negara. Mereka akan lomba lagi di Belanda dan tentu kita harus memberikan suport penuh," katanya.
Ganjar mengatakan, program riset semacam ini memang harus diberikan dukungan. Anak-anak muda yang penuh inovasi harus didampingi, baik dari pemerintah, perusahaan, maupun masyarakat.
"Penelitian semacam ini harus didukung. Ya biasanya kendalanya anggaran, maka CSR bisa diarahkan ke sini. Bisa juga mereka yang bayar pajak, diberikan tax reduction dan diberikan pada peneliti seperti anak-anak muda ini," jelasnya.
Ganjar mengatakan akan memberikan support agar Bimasakti menjadi juara dalam ajang Student Formula di Belanda. Ganjar juga mengajak semua pihak memberikan dukungan.
"Mudah-mudahan juara. Tapi mereka butuh dukungan kita semua. Sekarang yang dibutuhkan dukungan finansial, karena yang lain rasanya sudah oke. Ini harus dikembangkan untuk kita mewujudkan teknologi transportasi di masa depan. Mereka sudah buktikan, membuat mobil balap dengan segala inovasinya. Menurut saya hebat sekali," pungkasnya.
Ketua tim Bimasakti, Aditya mengatakan, bulan Juli nanti timnya akan mengikuti lomba di Belanda.
"Yang dilombakan adalah rancang bangun mobil, kecepatan mobil, performance dan dari segi bisnis," katanya.
Sebenarnya, lanjut dia, ada tiga perlombaan yang bisa diikuti, yakni di Austria, Belanda dan Hungaria. Namun karena keterbatasan, pihaknya hanya memilih Belanda.
"Untuk itu kami sangat berharap dukungan semua pihak. Dari pemerintah beberapa kementerian sudah bantu, dari kampus juga termasuk dari masyarakat. Namun kami tetap butuh support agar ini bisa dikembangkan lagi," ucapnya.
Aditya juga mengapresiasi dukungan dari Ganjar sebagai Ketua Kagama.
"Harapannya dengan Pak Ganjar selaku Ketua Kagama datang ke bengkel kami, dapat membuka wawasan masyarakat seluasnya bahwa di UGM ada kegiatan ini. Dan dengan riset kami yang bergulir terus, harapannya juga bisa dapat dukungan dari semua pihak," pungkasnya.