Aksi Ganjar Cek Dampak Banjir Rob Pekalongan, Pengungsi Minta Dibelikan 'Chicken'
ERA.id - Nur Muzaenah (60) tak sungkan mengajukan permintaan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengunjungi pengungsian warga Pekalongan yang terdampak banjir rob di daerah itu.
Dua lokasi didatangi Ganjar, yakni pengungsian di Masjid Khusnul Khuluq dan pengungsian di gedung PMI Pekalongan, Sabtu (28/5).
Di gedung PMI itulah Ganjar bertemu Muzaenah. Tak seperti pengungsi lain, Muzaenah nampak berani ngobrol dengan Ganjar. Ia bercerita tentang banjir rob yang terjadi dan kondisi pengungsi di tempat itu.
"Pengungsian nyaman pak, cuman bosen makan sama tempe dan telur terus. Nanti kolesterol tinggi pak. Pengen makan chicken pak, itu lho ayam goreng yang ditepungi," kata Muzaenah disambut tepuk tangan para pengungsi lain.
Ganjar hanya tertawa mendengar itu. Ia pun langsung memberikan uang pada anggota PMI untuk dibelikan chicken yang diminta pengungsi. "Yawis nanti dibelikan ya, sama buah mau tidak? Biar sehat makan buah ya," ucap Ganjar.
Di dua pengungsian itu, Ganjar meminta agar pengungsi sabar karena penanganan banjir rob sedang dilakukan. Saat menjenguk pengungsi di nasjid, Ganjar menemukan ada pengungsi yang sakit akibat jatuh. Ia pun meminta warga dibawa ke rumah sakit.
Ganjar mengatakan semua dalam kondisi sehat. Logistik masih tercukupi dan bantuan dari masyarakat juga banyak.
"Kondisi pengungsi alhamdullilah sehat-sehat. Makanannya cukup berlimpah. Hanya saja tadi ada ibu-ibu karena ini mengungsinya di masjid jadi agak licin tadi kepleset. Sudah dibereskan oleh kawan-kawan BPBD, SAR, itu ada dokternya langsung datang cepat juga sehingga penanganan responsifnya jalan," ujarnya.
Soal banjir, Ganjar mengatakan, sebenarnya banjir di Pekalongan ini mirip banjir di Semarang. Banjir tersebut berupa rob diakibatkan karena adanya tanggul yang jebol. Kondisi itu kata dia dia telah ditangani
"Tapi tadi Pak Wali Kota sudah menyampaikan bahwa tanggul jebol sudah tertutup. Sekarang tinggal proses pemompaan. Mungkin yang kita bantu adalah percepatan proses pemompaan agar cepat surut. Kalau kita lihat data dari BMKG sekarang sudah tidak setinggi seperti pada hari Senin," kata Ganjar.
Sama seperti Semarang, Ganjar juga meminta pemerintah Kota Pekalongan melakukan patroli pada bagian-bagian tanggul yang potensial jebol. Jika ditemukan, maka segera diambil tindakan.
"Hitung-hitungannya kemarin pada saat saya melihat data dari BMKG, itu nanti ada di bulan Juni hingga Juli. Maka kita harus waspada dan mengantisipasi," tegasnya.