Masih Ada Khotbah Salat Id Rasa Politik
Sudah sejak awal Bunga mengaku curiga dengan penceramah yang bertugas penyampai khotbah di masjidnya ini. "Dari pertama udah benar-benar ga suka soalnya penceramahnya baca teks," kata Bunga, Sabtu (16/6/2018).
Bunga memilih emoh menjelaskan detail tempat dia salat saat itu. Namanya juga kami sengaja samarkan untuk menghindari polemik.
Okelah untuk urusan teks. Mungkin si khotib grogi karena harus tampil di perayaan yang besar. Lagipula tema awal yang dibahas masih seputar gerakan salah subuh berjamaah. Tidak ada yang salah kan.
"Pas denger ada kalimat konsolidasi.. this gonna be weird, eh bener.. bawa bawa penista agamalah, presiden RI lah.. it’s all about politic! ruined," katanya.
Ini yang bikin Bunga risih. Dan dia yakin, perasaan tadi bukan cuma dia alami sendiri. Buktinya, satu persatu para jemaah memilih pergi. Mungkin saja di antara mereka ada yang memilih langsung pulang ke rumah.
"Ngebahas presiden enggak bisa kerja apa-apa, well itu aja kalimat yang saya ingat," lanjutnya lagi.
Kesal, itu sudah pasti. Bunga awalnya berharap isi khotbah bisa bersifat edukasi. Bisa soal review selama menjalani puasa kemarin atau sejarah puasa atau lebaran, buat dia itu lebih menenangkan dibanding dikasih bumbu-bumbu politik. Dia tidak ingat juga nama pengkhotbah, dan mungkin saja dia tidak mau tahu.
Ini jelas jadi pukulan telak untuk Majelis Ulama Indonesia (MUI). Lewat ketuanya, KH Ma'ruf Amin meminta para khotib yang sedang bersiap untuk menyampaikan khotbah pada Salat Id nanti supaya tidak menyisipkan isu-isu politik praktis.
"Kami mengimbau para khotib Salat Idulfitri untuk menghindari isi khotbah yang bermuatan politik praktis yang bisa menimbulkan perpecahan pada umat Islam. Jangan dijadikan ajang untuk kampanye," kata Ketua MUI KH Ma'ruf Amin, Selasa (12/6).
Daripada 'mengotori' mimbar dengan pernyataan provokatif, lebih baik para khotib menyampaikan pesan peningkatan keimanan dan ketaqwaan, persaudaraan dan kedamaian kepada para jemaah. Ma'ruf Amin memberi alternatif tema yang bisa dibahas, mulai dari bahaya terorisme hingga narkoba.