Bantu Para Pejuang Kanker, Inilah Makna Donasi Rambut untuk Anak

ERA.id - Banyak pasien kanker kerap kehilangan rambutnya karena efek samping dari kemoterapi yang dilakukan. Namun, kehilangan rambut bukan sesuatu hal yang mudah, apalagi perjuangan melawan kanker. Bukan cuma uang, donasi rambut bisa membantu para pejuang kanker.

Di tengah momen peringatan Hari Anak Internasional yang jatuh setiap tanggal 1 Juni. Mengawali kampanye, Lifebuoy Shampoo berkolaborasi dengan Yayasan Kanker Indonesia (YKI) mengajak sebanyak mungkin keluarga Indonesia berbagi kebaikan dengan para pejuang kanker melalui berbagai cara.

Agus Nugraha, Head of Marketing Hair Care PT Unilever Indonesia mengatakan kampanye ini sejalan dengan makna peringatan Hari Anak Internasional yang mengangkat pentingnya menyiapkan pembekalan yang cukup bagi anak untuk masa depan mereka. Kampanye 'Berbagi Kebaikan' mendorong peranan orang tua untuk membekali masa depan anak denga menanamkan nilai kebaikan, termasuk perilaku tolong menolong.

Press Concerence Lifebuoy Shampoo (Foto: Dok. Lifebouy)

"Melalui kampanye ini ingin menginspirasi keluarga Indonesia bahwa rambut sehat yang bisa didapatkan dengan menggunakan Lifebuoy Shampo dapat menjadi sumber kekuatan untuk melakukan berbagai bentuk kebaikan," ujar Agus melalui acara virtual Press Conference Lifebuoy Shampoo pada Kamis (2/6).

"Oleh karena itu tahun ini kami bekerja sama dengan YKI menggalang berbagai bantuan bagi para pejuang kanker sebagai bentuk dukungan keluarga Indonesia dalam membantu membangkitkan semangat dan rasa percaya diri mereka," lanjutnya.

Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia, Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo sangat menyambut baik kampanye ini karena meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kanker melalui donasi rambut dan hal ini akan mendorong semangat dan kualitas hidup pasien kanker.

"Pada kesempatan inipun, kami mengajak masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat termasuk dengan melakukan deteksi dini kanker, dan sejalan dengan kampanye ini, jagalah kesehatan rambut karena dapat menjadi sumber kekuatan untuk berbagi kebaikan," papar Aru Wicaksono.

Dr. Siti Annisa Nuhonni, Sp.KFR-K, Pengurus Bidang Pelayanan Sosial Yayasan Kanker Indonesia menjelaskan kanker memberi dampak terhadap fisik dan psikologis pasien kanker. Kondisi pandemi juga menambah tantangan yang dihadapi oleh pasien kanker.

"Diperlukan dukungan psikososial dalam menjaga maupun meningkatkan kualitas hidup pasien baik oleh keluarga, orang-orang terdekat, hingga lingkungan dan masyarakat luas. Dukungan masyarakat melalui kampanye ‘Berbagi Kebaikan’ semakin membangkitkan keyakinan bahwa mereka tidak sendirian dalam berjuang." lanjutnya.