China Semakin Agresif, Menhan AS: Washington akan Berupaya Mengelola Ketegangan

ERA.id - Isu Taiwan, catatan HAM China hingga aktivitas militer Beijing di Laut China Selatan memperuncing ketegangan antara China dan Amerika Serikat. Meskipun begitu, Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin menyebutkan Washington akan berupaya mengelola ketegangan dengan China dan mencegah konflik.

Austin menegaskan AS terus mendukung sekutunya, termasuk Taiwan. Hal itu ia sampaikan ketika berbicara dalam Dialog Shangri-La, pertemuan utama yang membahas isu keamanan Asia.

"Itu sangat penting karena RRC (Republik Rakyat China) mengadopsi pendekatan yang lebih koersif dan agresif terhadap klaim teritorialnya," kata dia, Sabtu (11/6/2022).

China mengklaim Taiwan yang memiliki pemerintahan otoritas sendiri adalah bagian dari negara Tirai Bambu itu dan sudah bertekad untuk mengambilnya dengan paksa jika perlu.

Austin mengatakan telah terjadi peningkatan yang "mengkhawatirkan" dalam jumlah perjumpaan yang tidak aman dan tidak profesional antara pesawat dan kapal China dengan negara lain.

Sebuah pesawat tempur China secara berbahaya mencegat sebuah pesawat pengintai militer Australia di wilayah Laut China Selatan pada Mei, sementara militer Kanada menuduh pesawat tempur China mengganggu pesawat patroli mereka saat mereka memantau penghindaran sanksi Korea Utara.

Taiwan telah mengeluh selama bertahun-tahun tentang misi angkatan udara China yang berulang ke zona identifikasi pertahanan udaranya, yang bukan wilayah udara teritorial tetapi area yang lebih luas yang dipantaunya dari ancaman.

Austin mengatakan serangan itu telah melonjak dalam beberapa bulan terakhir.

Austin mengatakan bahwa kebijakan AS tentang Taiwan adalah untuk tetap menentang setiap perubahan sepihak terhadap status quo.

"Kebijakan kami tidak berubah. Tetapi sayangnya, itu sepertinya tidak berlaku untuk RRC," kata Austin seperti dikutip dari Antara.

Presiden AS Joe Biden mengatakan Washington akan melibatkan militernya jika China menyerang Taiwan.

Akan tetapi, AS telah lama memiliki kebijakan yang tidak jelas tentang apakah Washington akan membela Taiwan secara militer.