Varian BA.4 dan BA.5 Sudah Terdeteksi di Indonesia, Puncak Kasus Covid-19 Diprediksi pada Pekan Kedua Juli
ERA.id - Pemerintah Indonesia telah mendeteksi adanya kasus Covid-19 varian Omicorn BA.4 dan BA.5. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memprediksi puncak kasus karena varian baru tersebut akan terjadi pada pekan kedua atau ketiga Juli 2022.
Budi menjelaskan, prediksi itu berdasarkan pengalaman sebelumnya. Di mana munculnya gelombang baru akan terjadi sekitar satu bulan setelah kasus pertama ditemukan.
"Pengamatan kami, ini gelombang BA.4 dan BA.5 itu biasanya puncaknya tercapai satu bulan sesudah penemuan kasus pertama. Jadi seharusnya di minggu kedua Juli, minggu ketiga Juli, kita akan melihat puncak kasus dari BA.4 dan BA.5," kata Budi dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (14/6/2022).
Oleh karenya itu, Budi mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada. Terlebih sejumlah negara sudah sedang mempersiapkan terjadinya gelombang baru Covid-19.
Budi mengimbau agar masyarakat yang sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis lengkap segera melakukan booster. Menurutnya, vaksinasi dosis tambahan itu dapat mencegah kenaikan kasus secara signifikan.
"Dengan booster yang baik kemungkinan besar puncaknya tidak akan tinggi," kata Budi.
Mantan wakil menteri BUMN itu menjelaskan, vaksinasi Covid-19 booster dapat menjaga imunitas masyarakat. Hal ini lah yang bisa menekan angka kasus meningkat tajam.
"Dengan adanya booster ini, daya imunitas masyarakat akan bertahan enam bulan lagi sampai bulan Februari tahun depan," kata Budi.
Jika masyarakat berdisiplin melaksanakan protokol kesehatan dan segera melakukan vaksinasi Covid-19, Budi meyakini Indonesia akan menjadi negara pertama yang tidak mengalami lonjakan kasus secara siginifkan selama satu tahun.
Dia juga berharap, pada bulan Agustus 2022 mendatang, masyarakat dapat merayakan Hari Raya Idul Adha dan juga Hari Kemerdekaan tanpa diselimuti kegelisahan kenaikan angka kasus Covid-19.
"Yuk kita dorong boosternya supaya bisa meningkatkan kekebalan atau imunitas tubuh masyarakat kita untuk melindungi sampai enam bulan ke depan. Mudah-mudahan nanti Idul Adha, 17 Agustusan kita pun bisa merayakan hari raya dan hari kemerdekaan itu dengan baik," papanya.
Adapun kasus varian Omicorn BA.4 dan BA.5 saat ini sudah terdeteksi di Indonesia. Total sudah ada delapan kasus yang terkonfirmasi.
Dari delapan kasus tersebut, tiga kasus diantaranya merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) dan lima kasus dari warga negara asing (WNA). Sebanyak 3 Warga Negara Asing (WNA) dan 5 Warga Negara Indonesia (WNI).
"Lima kasus transmisi lokal. Empat (kasus) terdeteksi di Jakarta, satu terdeteksi di Bali tapi yang bersangkutan adalah tenaga medis yang juga datang dari Jakarta," kata Budi.