PMK Mewabah, Begini Tips Memilih Hewan Kurban Menurut Pakar UGM

ERA.id - Masyarakat diminta untuk waspada saat membeli hewan kurban di tengah situasi penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK).

Direktur Pusat Kajian Halal Fakultas Peternakan UGM Nanung Danar Dono mengingatkan langkah itu untuk mengantisipasi penularan PMK.

"Penyakit ini menular antar ternak dengan sangat cepat sehingga masyarakat perlu berhati-hati dalam memilih hewan kurban, pastikan yang memang sehat dan memenuhi syarat,"kata Nanung, Selasa (14/6/2022).

Ia pun membagikan tips saat membeli hewan ternak untuk berkurban di tengah PMK. Salah satunya dengan  membeli hewan kurban di tempat pedagang besar.

"Lebih aman membeli hewan kurban di pedagang yang memiliki banyak hewan ternak karena mereka akan sangat menjaga kesehatan ternak-ternaknya agar tidak sampai tertular penyakit karena akan mengakibatkan kerugian yang cukup besar," paparnya.

Nanung juga meminta untuk membeli hewan kurban pada pedagang yang mau memberikan jaminan atau garansi pada ternak yang diperjualbelikan.

Apabila ternak yang dibeli menunjukkan gejala sakit, mereka akan bersedia untuk mengganti dengan ternak lain yang sehat.

Ia mengimbau untuk membeli hewan kurban mendekati hari raya Iduladha. Hal ini untuk meminimalkan risiko hewan kurban tertular penyakit.

Menurut dia, untuk memastikan kondisi ternak. Tidak hanya dibuktikan dengan surat keterangan kesehatan hewan, melainkan juga dengan memastikan ada tidaknya gejala pada hewan dan adakah wabah PMK di lingkungan sekitar.

"Hindari untuk survei ternak dengan melakukan kunjungan dari kandang ke kandang karena berpotensi memperluas penularan PMK,"katanya.

Pengajar Fakuktas Peternakan UGM ini menjelaskan, penularan PMK dapat terjadi melalui kontak langsung antar ternak, kandang bersama, lalu lintas hewan tertular, kendaraan angkutan, udara, air, pakan atau minuman, feses ternak terjangkit, hingga produk dan orang yang terkontaminasi virus PMK.

Nanung juga mengingatkan masyarakat untuk tidak mencuci daging dan jeroan di sungai. Sebab, hal itu bisa mencemari lingkungan dan berpotensi menularkan penyakit ke hewan yang sehat jika hewan yang disembelih ternyata sakit. “Mencuci daging di sungai juga tidak higienis,” kata dia.

Untuk mencegah penyebaran PMK, Nanung mengatakan perlu melakukan pembatasan lalu lintas hewan ternak, kendaraan, dan manusia terutama dari daerah terjangkit.

Upaya lain adalah memproteksi ternak sehat agar tidak terinfeksi melalui pemberian suplemen atau pemberian nutrisi tambahan. Tak ketinggalan, perlunya vaksinasi pada ternak yang sehat.

“Upaya-upaya tersebut diharapkan mampu meminimalisir penularan PMK agar tidak semakin meluas,” ucap Nanung.