4 Zodiak Orang Tua yang Suka Membandingkan Anak Sendiri dengan Anak Orang Lain
ERA.id - Pola asuh membandingkan anak sendiri dengan anak lain sejatinya hanya membuat kompetisi tak sehat antar anak-anak. Pola asuh ini sudah tidak disarankan lagi karena berisiko merusak mental dalam tumbuh kembang anak di masa depan.
Namun, hingga saat ini masih ada saja orang tua yang tak bisa meninggalkan pola asuh yang sudah ketinggalan zaman ini. Mereka masih saja membandingkan anaknya dengan anak lain. Seperti dilansir dari Pink Villa, Jumat (16/6/2022), berdasarkan zodiak, beberapa orang tua cenderung masih suka membandingkan anak.
Siapa saja? Berikut di antaranya.
1. Pisces
Beberapa anak tumbuh sebagai sebagai cahaya di mata orang tuanya. Meskipun Pisces memuja keturunan mereka, Pisces memiliki harapan yang tinggi kepada anaknya. Anak mereka tumbuh dewasa mendengar dengan mendengar banyak perkataan bahwa mereka mengecewakan orang tua. Orangtua berzodiak Pisces merasa anaknya melakukan tidak sebaik kinerja anak-anak lain seusianya. Tentunya, hal ini menjadi racun bagi hubungan orangtua dan anak.
2. Scorpio
Scorpio adalah tipe orang tua yang berusaha menghindari laporan buruk dari sekolah mengenai anaknya. Mereka selalu membandingkan hasil ujian anak dengan lingkungan sendiri dan memprotes bahwa mereka pantas mendapatkan lebih baik. Scorpio adalah juara terkuat anak-anak dan juga kritikus terkeras yang membuat hubungan menjadi rumit.
3. Gemini
Gemini memiliki ikatan yang kuat dengan keturunannya, karena mereka melihat anak sebagai kesempatan baru dalam hidupnya. Banyak dari mereka berusaha memenuhi semua impian masa kecil yang belum terpenuhi melalui anak-anaknya. Baik itu unggul di acara olahraga, bermain musik atau bahkan mengejar karir. Mereka membandingkan anaknya sendiri dengan situasi dan menyalahkan anaknya mereka karena bertindak seperti makhluk yang berhak dan istimewa.
4. Sagitarius
Sagitarius berusaha memotivasi anaknya sendiri dengan cara yang menarik ketika bermimpi lebih besar dan mencapai hal-hal yang lebih besar. Meskipun niatnya sering kali mulia, cara ini tidak selalu dibenarkan karena orang tua ini akan membandingkan upaya anaknya dengan teman sekelas mereka dan menuntut agar mereka bekerja lebih keras. Mereka tidak menoleransi kesalahan yang dibuat anak-anak mereka dan sering kali mengajari mereka untuk takut gagal.