Cerita Fajar Bustomi Bisa Remake Film My Sassy Girl
ERA.id - Sutradara Fajar Bustomi mengatakan film Korea Selatan My Sassy Girl (2001) merupakan film yang sangat dekat dengannya. Hal itu membuatnya begitu bersemangat dalam menggarap film remake versi Indonesia dengan judul sama tersebut.
"Versi Korea My Sassy Girl adalah salah satu film favorit saya. Waktu saya sekolah film di IKJ, kami membedah film My Sassy Girl dan dari sana terlahir banyak diskusi. Tidak menyangka bahwa 20 tahun kemudian saya bisa membuat remake dengan Falcon Pictures. Ini adalah anugerah yang luar biasa," papar Fajar dalam jumpa pers My Sassy Girl di Jakarta, dikutip pada Sabtu.
Sutradara Dilan 1990 (2018) itu menambahkan, kecintaannya akan versi aslinya 21 tahun silam itu membuatnya tertarik untuk menambahkan tafsiran dan unsur kedekatan lebih lanjut kepada penonton.
"Ini seperti membuat film versi sudut pandang dan tafsiran saya. Saya ingin buat My Sassy Girl yang Indonesia banget. Itu niatnya. Ada beberapa adegan yang sama (dengan versi asli) karena itu bagus dan harus dipertahankan," papar dia.
Lebih lanjut, Fajar mengatakan dirinya bangga dapat menyelesaikan film ini dengan dukungan para pembuat dan pemain film yang terlibat.
"Semoga film ini sukses dan bisa menjadi kebanggaan tersendiri, remake film Korea dengan gaya Indonesia di dalamnya. Saya suka sekali dengan musik, skenario, gambar, dan teman-teman luar biasa yang bergabung. Semoga penonton bisa merasakan kebahagiaan seperti saya ketika menyaksikan film ini," ujar sutradara Buya Hamka tersebut.
Fajar kemudian bicara mengenai kedua pemain utama, Jefri Nichol dan Tiara Andini. Menurut dia, keduanya merupakan dua orang yang dipertemukan oleh semesta.
"Mereka seperti sudah dipertemukan saja dengan semesta. Selain itu, dua karakter ini begitu berbeda satu sama lain, namun saling suka. Itu menarik untuk diulik bagaimana perjalanan mereka," kata dia.
"My Sassy Girl bercerita soal Gian (Jefri Nichol) yang seharusnya pergi ke rumah sang tante, yang ingin menjodohkan Gian dengan mantan kekasih almarhum anaknya.
Namun, sejak berada di stasiun, hingga berada di moda raya terpadu, Gian terjebak dalam situasi yang mengharuskannya untuk mengurus gadis mabuk bernama Sissy (Tiara Andini), dengan membawanya ke hotel. Terjadi kesalahpahaman antara Gian dan Sissy, tetapi justru hal tersebutlah yang membawa mereka menuju pertemuan demi pertemuan selanjutnya.
Pertemuan itu membentuk sebuah kebersamaan, di mana Gian menemukan dirinya tidak bisa dan tidak mau menjauh dari Sissy, meskipun Sissy sering kali merundungnya.
Sissy yang mempunyai sisi muram sebagai akibat dari masa lalunya, dapat menemukan kebahagiaan setiap kali sedang bersama Gian.