Akan Ada Pertanyaan Bahasa Jawa Dalam Debat Pilkada Jatim
"Di segmen menjelang statement penutup, para pasangan calon harus berbahasa Jawa Timur-an sebagai wujud kearifan lokal," kata komisioner KPU Jatim Gogot Cahyo Baskoro kepada wartawan di Kantor KPU Jatim di Surabaya, Jumat (22/6/2018).
Dilansir Antara, debat ketiga atau debat terakhir kali ini disebutnya harus berbeda dari dua debat publik sebelumnya. Apalagi debat ini dilakukan pada hari terakhir masa kampanye Pilkada Jatim 2018.
Selain menggunakan bahasa Jawa Timur-an, pada segmen lainnya juga ada debat terbuka antarcalon atau interaksi antarkandidat sehingga lebih hidup komunikasinya di atas panggung debat.
Tak hanya itu saja, selain menghadirkan panelis, nantinya pada segmen tanya jawab ada juga pertanyaan dari masyarakat yang telah melalui proses seleksi serta verifikasi.
Adapun panelis yang dihadirkan pada debat terakhir kali ini yakni Biyanto asal Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Dian Fericha asal IAIN Tulungagung, Andy F Wijaya dari Universitas Brawijaya Malang dan Kris Nugroho dari Universitas Airlangga Surabaya.
Sedangkan moderator debat yang akan ditayangkan langsung oleh TV One mulai pukul 19.30 hingga 22.00 WIB tersebut adalah presenter televisi Brigita Manohara.
Sebagai informasi, Pilkada Jatim digelar 27 Juni 2018 untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur periode 2019-2024 diikuti dua pasangan calon, yakni Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak dengan nomor urut 1 yang didukung Partai Demokrat, Golkar, PAN, PPP, Hanura dan NasDem, dan Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno nomor urut 2 yang didukung PKB, PDI Perjuangan, PKS serta Gerindra.