Karyawan Alexis: Sudah Nyaman Kerja di Hiburan Malam
Panji (31), bartender Hotel Alexis menilai, lapangan kerja baru dari program OK OCE itu sulit diterima. Menurutnya, alih profesi menjadi pelaku usaha perlu adaptasi. Panji mengaku lebih nyaman bekerja di tempat hiburan malam.
"Adaptasinya ribet, kalau di sini kita kan udah nyaman," ujar Panji saat ditemui di Hotel Alexis.
Panji mengaku masih kebingungan dengan nasib hidupnya nanti. Jika memang tidak ada solusi, kemungkinan dirinya bakal kembali ke profesi awal sebagai anak gang di kampungnya. "Dah jadi anak gang lagi gue, gitaran nyolong jemuran," canda Panji.
Ironisnya, pria warga Kranji, Bekasi ini sudah berencana melamar calon istrinya."Iya nih, mana mau merried," kata dia.
Berbeda dengan Khoirudin (41), pelayan restoran Hotel Alexis. Ia menyambut baik penawaran Pemprov DKI. Bahkan, pria yang akrab disapa Engkong ini meminta dibekali gerobak usaha.
"Ya bagus, kalau mau ada pengganti kerjanya, kalau bisa kita dimodalin gerobak. Kalau gak begitu, saya bingung mau usaha apa nanti, udah tua," ujarnya.
Legal and Corporate Affair Hotel Alexis, Lina Novita mengatakan, kurang lebih ada 1.000 orang yang mencari nafkah di hotel dan griya pijat Alexis. Sebanyak 600 orang pegawai tetap dan sisanya bukan pegawai tetap. Ia meminta Pemprov DKI lebih teliti dalam menjatuhkan vonis penutupan Alexis, mengingat ribuan orang bergantung hidup di tempat itu.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menegaskan, telah menempuh prosedur yang benar untuk tidak memperpanjang izin hotel dan griya pijat Alexis. Menurutnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI telah berkomunikasi dengan sejumlah pihak yang terlibat dalam pengambilan kebijakan.
"Kita sudah komunikasi dengan semuanya sebelum ada publikasi yang luas. Jadi bukan soal keputusan yang ada atau tidak, tapi ada kepatutan komunikasi," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Rabu (1/11/2017).
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Mikro, Menengah, dan Perdagangan (KUMKMP) DKI, Irwandi mengatakan, program OK OCE merupakan upaya Pemda DKI mencetak 40 ribu wirausahawan baru dalam setahun.
"Apabila target 200.000 wirausaha terealisasi, sebenarnya masih belum menutupi angka pengangguran, tapi setidaknya ada upaya dari Pemda untuk melahirkan wirausaha baru dan meningkatkan wirausaha. Jadi yang tadinya kelas A jadi kelas B," ungkap Irwandi saat ditemui di kantornya beberapa waktu lalu.
Dinas KUMKMP DKI mencatat, jumlah total Lokasi Sementara (Loksem) UKM di Jakarta sebanyak 233 lokasi, dengan jumlah pedagang sebanyak 10.968 orang. Jumlah tersebut bisa dikatakan masih jauh dari target pencapaian 200.000 wirausahawan.
Realisasi dari program OK OCE tampaknya akan bertambah sulit mengingat jumlah lokasi pasar tradisional yang sejak 2015 tidak mengalami penambahan. Jumlahnya masih 153 lokasi, ditambah 17 Lokasi Binaan (lokbin) yang aktif.