Waspada! Kasus COVID-19 Bertambah 1.434, Jakarta Paling Banyak
ERA.id - Satgas Penanganan COVID-19 melaporkan laju kasus harian terkonfirmasi positif COVID-19 di Indonesia bertambah 1.434 orang hingga Senin siang dengan kasus terbanyak di DKI Jakarta sebanyak 737 kasus.
Laporan Satgas Penanganan COVID-19 menyebutkan dengan penambahan tersebut maka akumulasi kasus konfirmasi positif sejak pandemi terjadi di Indonesia pada Maret 2020 berjumlah 6.095.351 kasus.
Provinsi lain yang juga menyumbang laju kasus konfirmasi di tingkat nasional adalah Jawa Barat sebanyak 255 kasus, Banten 179 kasus, Jawa Timur 92 kasus, Bali 65 kasus serta Jawa Tengah 47 kasus.
Pada kasus aktif, dilaporkan menurun 443 kasus sehingga total menjadi 16.476 kasus. Jumlah orang yang sembuh dari COVID-19 juga mengalami penambahan sebanyak 1.868 orang sehingga total kesembuhan secara nasional menjadi 5.922.117 orang.
Angka kesembuhan terbanyak secara nasional disumbang oleh DKI Jakarta sebanyak 1.139 orang, Jawa Barat 267 orang, Banten 190 orang, Jawa Timur 120 orang, Bali 93 orang, dan Jawa Tengah 15 orang.
Satgas Penanganan COVID-19 juga melaporkan penambahan angka kematian akibat COVID-19 hari ini sebanyak sembilan jiwa yang berasal dari DKI Jakarta dan Jawa Barat masing-masing tiga jiwa, Jawa Timur satu jiwa, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Tengah dan Jawa Timur masing-masing satu jiwa. Akumulasi angka kematian secara nasional mencapai 156.758 jiwa.
Selain itu terdapat 3.215 orang yang masuk dalam kategori suspek. Hasil tersebut didapat setelah dilakukan pengujian terhadap 70.228 spesimen di ratusan jaringan laboratorium di seluruh Indonesia.
Tingkat positif (positivity rate) spesimen harian adalah 4,34 persen dan untuk tingkat positif orang harian adalah 3,17 persen dari standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 5 persen.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin di Kantor Presiden Jakarta hari ini mengatakan sebanyak 81 persen kasus COVID-19 di Indonesia adalah subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.
Ia memastikan situasi pandemi di Indonesia masih terkendali, tapi masyarakat diimbau untuk tetap patuh pada protokol kesehatan serta menyegerakan mengakses layanan vaksinasi COVID-19.
WHO memberikan standar level 1 situasi pandemi di suatu negara dengan indikator 20 kasus per pekan, per 100.000 penduduk. Jika disesuaikan dengan situasi di Indonesia, maka standar level 1 WHO berkisar 7.800 per hari.
"Kalau masih di bawah itu (standar WHO), artinya masih di level 1 PPKM," katanya.
Budi mengatakan puncak gelombang subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 diprediksi terjadi pada pekan kedua atau ketiga Juli 2022. Hal itu didasari atas pengamatan yang terjadi di Afrika Selatan.