Sempat Lumpuh Mendadak, Jennifer Lopez Ubah Gaya Hidup
ERA.id - Musisi Jennifer Lopez berbagi pengelaman mengerikan yang pernah ia alami saat memasuki usia 20-an. Lopez harus mengubah gaya hidupnya setelah mengalami kelumpuhan akibat kelelahan.
Pengakuan ini dibagikan oleh wanita yang akrab disapa Jlo itu dalam sebuah kesempatan, di mana ia mengaku sempat mengalami kelumpuhan akibat serangan panik di akhir usia 20-an. Hal ini menurutnya disebabkan oleh pola hidupnya yang tidak sehat dan gemar begadang.
"Ada waktu dalam hidup saya di mana saya biasa tidur 3 hingga 5 jam semalam. Saya berada di lokasi syuting sepanjang hari dan di studio sepanjang malam dan melakikan junket dan syuting video di akhir pekan. Saya berusia akhir 20-an dan saya pikir saya tak terkalahkan," kata JLo, dikutip People, Senin (11/7/2022).
Kebiasaan begadang dan tidur pagi itulah yang membuat fisik kekasih Ben Affleck itu menurun dan mengalami kelumpuhan. Bukan hanya kelumpuhan saja yang dia alami, tetapi juga mental yang terganggu akibat pola hidupnya.
"Tiba-tiba saya merasa seolah-olah saya tidak bisa bergerak. Saya benar-benar beku," akunya.
"Sekarang saya tahu itu adalah serangan panik klasik yang disebabkan oleh kelelahan, tetapi saya bahkan belum pernah mendengar istilah itu pada saat itu," lanjutnya.
Pasca mengalami kelumpuhan mendadak, pelantun "On The Floor" itu lantas menemui dokter profesional kesehatan untuk melakukan pemeriksaan terhadap dirinya. Saat bertemu dengan dokter profesional, ia disarankan untuk mengubah pola hidupnya.
"Saya bertanya kepada dokter apakah saya menjadi gila. Dia berkata, 'Tidak, Anda tidak gila. Anda perlu tidur, tidurlah 7 hingga 9 jam per malam, jangan minum kafein, dan pastikan Anda tidur nyenyak. Dan pastikan Anda berolahrga jika Anda ingin melakukan pekerjaan sebanyak ini'," ungkapnya.
Sejak saat itulah JLo memutuskan untuk mengubah pola hidupnya demi kesehatan dan keselamatannya sendiri. Hal ini terbukti dengan kesuksesan album studio debutnya On the 6 dan debut aktingnya di Selena menuai kesuksesan yang cukup besar.
"Saya menyadari betapa seriusnya konsekuensi mengabaikan apa yang dibutuhkan tubuh dan pikiran saya untuk menjadi sehat dan di situlah perjalanan saya menuju kesehatan dimulai," tutupnya.