BBM dan Elpiji Nonsubsidi Naik, Rocky Gerung: Pemerintah Pelit Membagi APBN Kepada Rakyat
ERA.id - Pengamat Politik Rocky Gerung menilai naiknya BBM dan Elpiji nonsubsidi merupakan bukti hak rakyat untuk memperoleh keadilan tak diberikan oleh pemerintah.
Dia mengatakan naiknya BBM dan Elpiji nonsubsidi tersebut berdampak terhadap sejumlah komododitas.
Menurut Rocky, kebijakan menaikkan BBM dan Elpiji nonsubsidi juga merupakan bukti pemerintah pelit kepada rakyat untuk membagi APBN.
Dia juga menyebut pemerintah hanya membagikan APBN untuk proyek yang nantinya akan dijual ke pihak swasta.
"Hak rakyat untuk memperoleh keadilan itu tak diberikan oleh pemerintah karena pemerintah pelit untuk membagi APBN, jadi APBN digoyorkan untuk proyek yang dijual swasta, jalan tol pakai apbn dijual, ikn pakai apbn nanti disubkontrakkan segala macam," jelas Rocky Gerung dalam video yang diunggah oleh akun Youtube pada Senin (11/7/2022).
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) pada Minggu ini kembali menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi jenis Pertamax Turbo dan Dex Series serta elpiji nonsubsidi jenis Bright Gas.
"Harga bahan bakar Pertamina telah dirancang sebagai wujud apresiasi untuk Anda dalam memberikan pelayanan prima di SPBU kami. Harga bahan bakar berlaku mulai 10 Juli 2022," demikian pernyataan resmi Pertamina dalam laman MyPertamina yang dikutip di Jakarta dikutip dari Antara, Minggu (10/7/2022).
Pertamina menyatakan porsi produk Pertamax Turbo dan Dex Series hanya lima persen dari total konsumsi BBM nasional. Sedangkan, porsi produk elpiji nonsubsidi hanya enam persen dari total komposisi elpiji nasional.
Harga Pertamax Turbo yang sebelumnya dijual Rp14.500 per liter sekarang menjadi Rp16.200 per liter, Pertamina Dex yang semula Rp13.700 kini menjadi Rp16.500 per liter, dan harga Dexlite dari Rp12.950 naik menjadi Rp15.000 per liter. Sementara itu, harga elpiji Bright Gas juga naik sekitar Rp2.000 per kilogram.
Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menjelaskan alasan kenaikan harga BBM dan elpiji nonsubsidi karena mengikuti perkembangan harga minyak dan gas dunia.
Pada Juni 2022, harga minyak Indonesia atau Indonesian crude price (ICP) senilai 117,62 dolar AS atau lebih tinggi 37 persen bila dibandingkan harga pada Januari 2020.