Lego Angkat Kaki dari Rusia, Pecat 90 Karyawan di Moskow
ERA.id - Lego memutuskan untuk angkat kaki dan menutup bisnisnya di Rusia tanpa batas waktu. Perushaan juga memutuskan untuk memecat atau memberhentikan 90 karyawan yang bekerja di Moskow.
Keputusan Lego untuk hengkang dari pasar Rusia ini merupakan bentuk lanjutan dari gangguan yang berkelanjutan di lingkungan operasional. Secara resmi Lego mengakhiri kontraknya dengan Inventive Retaol Grouo (IRG), yang memiliki dan mengoperasikan 81 toko atas nama Lego.
"LEGO Group telah memutuskan untuk menghentikan operasi komersial tanpa batas waktu di Rusia mengingat gangguan ekstensif yang berkelanjutan di lingkungan operasi," kata juru bicara Lego, dikutip CNN, Rabu (13/7/2022).
Meski pun angkat kaki dari Rusia, juru bicara IRG mengatakan bahwa perusahaan akan terus bekerja sebagai ahli dalam kategori desain dan pengembangan mainan di Rusia.
Diketahui Lego mulai menghentikan pengiriman ke Rusia pada bulan Maret 2022 dan membekukan beberapa toko di bulan Juni akibat masalah pasokan. Bahkan saat itu beberapa karyawan terpaksa cuti panjang akibat masalah ini.
"Ketika Grup Lego menghentikan pengiriman ke Rusia pada awal Maret, kami juga menghentikan semua aktivitas komersial dan menempatkan hampir semua karyawan kami dalam cuti panjang," ungkap juru bicara Lego.
Saat itu, perusahaan juga mengatakan telah memotong sebagian besar tim yang berbasis di Moskow dan telah menyediakan 70 karyawan dengan paket keuangan untuk mendukung dalam mencari peluang baru di bidang pekerjaan lain.
Lego sendiri merupakan salah satu dari segelintir merek Barat yang tetap bertahan di Rusia setelah perusahaan besar lainnya menutup situs mereka menyusul serangan Kremlin di Ukraina yang diluncurkan pada 24 Februari.
Beberapa perusahaan menjual produk mereka melalui pewaralaba di Rusia dan harus melepaskan kemitraan yang cukup rumit dengan pihak ketiga. McDonald's misalnya, pada bulan mei mereka menutup situsnya di Rusia, yang kemudian dijual ke perusahaan lokal. Sejumlah restorannya pun berganti nama menjadi 'Tasty and that's it'.
Namun Lego pada saat itu tidak langsung memutus hubungannya dengan Rusia. Kala itu mereka tetap bertahan demi mementingkan anak-anak yang terdampak akibat konflik yang terjadi.