Diberi Harapan Palsu oleh Taufan Pawe Cs, Kader Golkar Enrekang Sulsel Mengamuk
ERA.id - Kader DPD II Golkar Enrekang mengamuk usai gagal dilantik oleh Ketua DPD I Golkar Sulsel, Taufan Pawe. Awalnya pelantikan sudah dijadwalkan, namun tiba harinya, momen sakral itu tiba-tiba jadi acara silaturahmi biasa.
Adalah Muhammad Amiruddin Syam. Dia mengamuk di hadapan kader-kader Golkar dan tentu saja masyarakat yang turut hadir menyaksikan pelantikan yang batal itu.
Dirinya tak terima jika acara pelantikan berubah menjadi ajang silaturahmi dengan DPD I Golkar Sulsel. Apalagi perubahan kegiatan sama sekali tidak dikoordinasikan.
Menerima kenyataan itu, Amir dan beberapa pengurus lainnya mengaku malu. Bagaimana tidak, dia sudah diundang untuk dilantik, namun harapannya pupus di acara silaturahmi yang terkesan dadakan.
"Pelantikan harus tetap dilaksanakan. Saya heran karena agenda tidak sesuai rencana awal yakni pelantikan Muslimin Bando menjadi Ketua DPD II Enrekang. Apalagi kita undang puluhan masyarakat untuk menyaksikannya. Tapi tiba-tiba acaranya batal. Ada apa? Makanya saya beraksi seperti ini. Kita malu," katanya, Senin (18/7/2022).
Ia pun tak menerima alasan petinggi-petinggi di DPD I Golkar Sulsel termasuk Taufan Pawe yang mengatakan kepengurusan DPD II Golkar Enrekang belum rampung. Padahal ia sangat yakin jika kepengurusan telah rampung. "Alasannya saya tidak terima. Kita malu sebenarnya kalau ada begitu." jelasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPD II Golkar Enrekang, Ismail Japar lantas angkat bicara terkait insiden salah satu pengurus DPD II Golkar yang mengamuk akibat gagal dilantik. Menurutnya pembatalan terjadi karena kuota kepengurusan perempuan yaitu 30 persen belum terpenuhi. Ia pun menjelaskan jika kegiatan awalnya memang diagendakan pelantikan. Namun dirinya lupa memberitahu ke pengurus soal dibatalkannya pelantikan.
"Kita baru tahu itu soal kuota perempuan yang tidak cukup. Nanti subuh pada hari pelantikan baru kita ketahui," beber Ismail Japar.
Ismail pun membeberkan jika surat keputusan (SK) pengurus Golkar Enrekang sebelumnya telah diberikan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Enrekang. Namun dibalikkan karena kuota pengurus perempuan tidak mencukupi.
Dari pengakuan Ismail, pengurus DPD II Golkar Enrekang telah melengkapi kuota perempuan dalam struktur kepengurusannya, sehingga DPD I Golkar Sulsel sudah menerbitkan SK pengurus yang baru.