Prabowo dan Gerindra Akan Jadi Penentu Koalisi, Begini Pemaparannya
ERA.id - Partai Gerindra dan Ketua Umum Prabowo Subianto menjadi salah satu sumbu utama penentu arah koalisi partai politik menjelang Pemilu 2024.
Menurut Direktur Eksekutif Skala Survei Indonesia (SSI) Abdul Hakim, hal itu dapat terjadi karena Gerindra dan Prabowo memenuhi tiga kriteria dalam membangun koalisi, yaitu elektabilitas calon presiden (capres), kemungkinan mendapatkan tiket atau boarding pass menjadi capres, serta tokoh capres yang dinilai mampu menyelesaikan persoalan yang dihadapi masyarakat.
Terkait kriteria pertama, lanjutnya, Prabowo Subianto yang memiliki elektabilitas paling tinggi di antara sejumlah nama capres, baik dari parpol maupun non-parpol, menjadi magnet tersendiri.
Selanjutnya, mengenai boarding pass, Hakim menilai Gerindra, yang hanya butuh satu teman koalisi demi memenuhi aturan ambang batas 20 persen bagi parpol untuk bisa mencalonkan presiden dan wakil presiden, bakal mempengaruhi bentuk koalisi.
"Apakah Partai Gerindra hanya cukup puas dengan satu teman koalisi saja atau lebih dari satu teman koalisi? Situasi ini akan sangat berdampak pada konstelasi koalisi yang akan terbentuk ke depan," jelasnya.
Saat ini, menurut dia, dari sembilan parpol yang memiliki kursi di DPR, jika terdistribusi secara proporsional untuk mendapatkan 20 persen kursi, maka paling banyak akan memunculkan empat kelompok koalisi.
PDI Perjuangan, yang memiliki 22,3 persen kursi, tidak perlu mencari pasangan koalisi; sementara Partai Gerindra dan Partai Golkar yang memiliki 13.6 persen dan 14.8 persen kursi hanya perlu mencari satu teman koalisi.
"Artinya, PDI Perjuangan sudah tidak terlalu berkepentingan dengan koalisi. Namun, di luar PDI Perjuangan, delapan parpol berkursi di DPR RI akan sangat berkepentingan untuk mengadakan kerja sama dalam mengusung capres dan cawapres. Di sinilah titik poin analisis bahwa peta koalisi parpol, salah satunya akan bertumpu pada Partai Gerindra dan Prabowo Subianto," katanya.
Terkait poin ketiga, lanjutnya, berdasarkan survei SSI pada 3-12 Juli ditemukan bahwa Prabowo merupakan tokoh nasional yang paling dipercaya masyarakat dapat mengatasi tiga persoalan utama di Tanah Air, selain Presiden Joko Widodo.
Dari hasil survei itu, ditemukan sebanyak 14,17 persen masyarakat masih meyakini bahwa Presiden Jokowi akan menyelesaikan persoalan yang mereka hadapi. Selanjutnya, nama Prabowo berada di urutan kedua dengan perolehan angka kepercayaan masyarakat sebesar 13,75 persen.
"Prabowo, yang dianggap oleh mayoritas masyarakat Indonesia sebagai solusi untuk bisa mengatasi persoalan-persoalan utama mereka, makin menguatkan daya tariknya," katanya.
Berdasarkan survei tersebut, tiga masalah utama yang sedang dihadapi masyarakat Indonesia saat ini adalah mahalnya harga sembako (33,33 persen), sulitnya kondisi ekonomi (26,67 persen), dan susahnya mencari pekerjaan (11,83 persen).
"Untuk itu, tidak terlalu berlebihan jika kemudian saya menyebut Partai Gerindra dan Prabowo Subianto akan jadi salah satu penentu sumbu utama terbentuknya peta koalisi parpol-parpol dalam menghadapi Pilpres 2024 mendatang," ujar Hakim.
Namun demikian, menurutnya, satu-satunya kendala adalah Prabowo Subianto belum menyatakan akan maju sebagai capres pada Pemilu 2024.