'Buntut' Kecelakaan 'Truk Maut', Pertamina Patra Niaga Didesak Evaluasi Armada Besar-Besaran
ERA.id - Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade mendesak PT Pertamina Patra Niaga untuk melakukan evaluasi besar-besaran terhadap armadanya, khususnya mobil tangki pengangkut bahan bakar minyak (BBM).
Hal ini merespons kecelakaan maut yang melibatkan mobil tangki Pertamina hingga menewaskan belasan orang di kawasan Cibubur pada Senin (18/7).
"Kami minta Pertamina, wabil khusus Pertamina Patra Niaga untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap armada truknya, jangan sampai lagi kejadian seperti ini," kata Andre kepada wartawan, Selasa (19/7/2022).
Selain itu, Andre juga meminta Pertamina Patra Niaga memberikan santunan kepada keluarga korban baik yang meninggal maupun yang luka-luka.
"Kami juga meminta pihak Pertamina untuk bertanggung jawab kepada korban untuk disantuni kepada korban-korban yang terdampak kecelakaan ini," kata Andre.
Seperti diketahui, belasan orang dinyatakan meninggal dunia dalam kecelakaan maut yang melibatkan mobil tangki Pertamina di Jalan Raya Alternatif Transyogi-Cibubur, RT 01 RW 01, Kelurahan Jatirangga, Kota Bekasi pada Senin (18/7).
Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution mengklaim supir mobil tangki Pertamina dalam keadaan sehat saat peristiwa kecelakaan maut di kawasan Cibubur terjadi.
"Kami cek datanya, kondisi supir dalam keadan baik," kata Alfian di Jakarta, Senin (18/7).
Alfian menjelaskan, berdasarkan standar operasional dari Pertamina, supir mobil tangki pengangkut bahan bakar minyak (BBM) ada dua orang. Selain itu, seluruh supir juga selalu dicek kesehatannya sebelum mengendari mobil tangki.
Tak terkecuali untuk supir yang mengendari mobil tangki maut. Namun, dari data yang dia terima, supir tersebut dalam kondisi fit dan siap bekerja.
"Sebelum mereka kerja biasanya kita lakukan pengecekan kesehatan. Dan dari pengecekan kita, kondisi sebelum bekerja, mereka fit dan siap bekerja," kata Alfian.