ASN di Solo yang Bandel Tidak Mau Booster Terancam Tak Dapat Tunjangan

ERA.id - Pemkot Solo mewajibkan semua pegawai untuk mengikuti vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau vaksin booster. Aturan ini tertuang dalam surat edaran Nomor: KS.00.23/2348/2022 tentang Percepatan Vaksinasi Covid-19 Pegawai di Lingkungan Pemerintah Kota Solo.

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Solo Dwi Ariyatno mengatakan saat ini masih ada pegawai yang belum booster. Jumlahnya sekitar kurang dari 100 orang.

”Tapi ketentuannya, satu orang yang belum vaksin akan menghambat (pencairan tambahan penghasilan pegawai),” kata Dwi saat ditemui di Balai Kota Solo Selasa (19/7/2022).

Saat ini pegawai yang belum melaksanakan vaksinasi dosis ketiga tersebar di berbagai organisasi perangkat daerah (OPD).

Ada tiga OPD yang sudah melengkapinya, diantaranya Kesbangpol, BPKSDM dan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda).

”Kalau yang belum masih banyak OPD-nya. OPD yang paling banyak belum vaksin yakni Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan juga belum,” ucapnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo Siti Wahyuningsih mengatakan saat ini mengimbau agar OPD segera melakukan vaksinasi untuk pencairan TPP.

Pasalnya untuk pencairan TPP ini verifikasinya ada di Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo.

”Jumlahnya memang tidak banyak. Sekitar 100-an orang. Untuk pendataan dilakukan masing-masing OPD. Kami hanya melakukan verifikasi saja dan kemudian ACC,” katanya.

Aturan ini tidak mengikat pada Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memiliki riwayat penyakit dan tidak dapat divaksin. Namun mereka yang tidak dapat divaksin harus melampirkan surat keterangan dari dokter.

”Tapi ada juga yang memang bandel, kemarin ditemui ada yang baru vaksin pertama kali. Padahal tidak ada riwayat penyakit apapun. Bahkan di Dinas Kesehatan juga ada,” katanya.

Dari data yang dimiliki DKK Solo, hingga dengan saat ini capaian vaksin booster yakni 58,9 persen atau setara dengan 245.692 orang.

Menurunnya antusiasme masyarakat menjadi salah satu faktor rendahnya capaian vaksinasi Covid-19 booster di Solo.

”Sekarang di Puskesmas sehari paling hanya sekitar 13 orang yang vaksin. Padahal kalau full, sehari kami bisa memvaksin sekitar 3 ribu orang di seluruh faskes,” katanya.