Heboh Soal Ikan Arapaima di Sungai Brantas
Informasi yang diterima Balai Besar KSDA Jatim, ada delapan ekor ikan Arapaima yang diduga sengaja dilepas sang pemilik di Sungai Brantas. Namun hingga berita ini kamu baca, delapan ekor ikan Arapaima itu katanya sudah ditangkap lagi.
Kepala Balai Besar KSDA Jatim, Nandang Prihadi mengakui kalau delapan ekor ikan Arapaima itu memang milik penangkaran seseorang. Dan entah apa alasannya, sekitar tiga hari lalu, ikan-ikan itu sengaja dilepas ke Sungai Brantas. Fakta lainnya lagi, penangkaran itu tidak punya izin resmi.
Buat kaum awam, pasti kaget kalau ketemu ikan yang bentuknya tidak lazim ini. Sekilas dia mirip ikan Arwana, namun bodi maksimalnya bisa mencapai 3 meter. Kalau yang dilepas di Sungai Brantas, kisaran panjangnya 1,3 meter.
Kalau ketemu, bisa jadi kita yang awam ini, menuding itu ikan jadi-jadian. Soal bentuk, jelas saja beda dengan satwa asli Indonesia karena memang asal ikan Arapaima itu dari Sungai Amazon, Brasil.
"Warga khawatir ikan itu akan memakan ikan-ikan kecil dan plankton di sungai sehingga bisa ganggu ikan lokal," kata Nandang kepada era.id, Selasa (26/6/2018).
Nandang menjelaskan, sebenarnya warga tidak perlu takut kalau bertemu ikan itu. Tinggal nyebur ke sungai dan ikut menangkap. Nandang menjamin ikan ini tidak berbahaya kalau ditangkap. Malah bisa juga untuk dikonsumsi. "Kalau di sana (Brasil) itu buat dimakan malah," lanjut Nandang.
Infografis ikan Arapaima (Mia/era.id)
Apa itu ikan Arapaima gigas?
Berdasarkan data yang dihimpun tim riset era.id, Arapaima merupakan jenis ikan air tawar terbesar di dunia. Dia hidup di perairan tropis Amerika Selatan, tepatnya di sungai Amazon, Brasil. Soal ukuran, ikan ini bisa tumbuh dengan berat kurang lebih 200 kg. Walaupun sudah jarang ditemui ikan ini dengan ukuran lebih dari 2 meter, karena banyak dikonsumsi dan di ekspor ke negara lain.
Umur dan ukuran ikan ini menentukan bagaimana ia bernapas. Ikan ini bernapas dengan cara mengambil udara langsung dari atmosfer. Seperti anak Arapaima biasanya muncul ke permukaan setiap 5 menit sekali, sedangkan ikan dewasa muncul 18-20 menit sekali.
Menurut catatan, eksistensi ikan ini mulai menurun di Brasil, karena menjadi sumber pakan warga sekitar. Kabarnya, hingga Desember 2001, populasinya tinggal 850 ekor di wilayah hutan Iwokrama, tepatnya perairan Rupupuni, Guyana. Makanya populasi Arapaima ini masuk dalam kategori satwa langka yang dilindungi oleh CITES, IUCN serta UU di Guyana.