BKSDA Aceh Evakuasi Seekor Harimau Sumatera Usai Memangsa 9 Ekor Ternak: Warga Jangan Rusak Habitat Harimau
ERA.id - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh mengevakuasi seekor harimau Sumatera di Desa Lhok Bengkuang, Kecamatan Tapak Tuan, Kabupaten Aceh Selatan, Aceh.
Harimau Sumatera itu terpaksa dievakuasi setelah konflik antar harimau dengan warga Kecamatan Tapak Tuan terus terjadi selama kurun sebulan terakhir sejak Juni 2022. Selama konflik itu, tercatat sebanyak sembilan ekor ternak warga mati dimangsa harimau tersebut.
Kepala BKSDA Aceh, Agus Arianto mengatakan, harimau Sumatera itu berhasil dievakuasi setelah petugas memasang perangkap di Desa Lhok Bengkuang, pada Senin (25/7/2022) pukul 07.30 WIB.
"Interaksi negatif itu berdampak terhadap aktivitas masyarakat yang kurang nyaman. Pada akhirnya tadi pagi harimau itu masuk ke dalam kandang jebak yang kami pasang di lokasi," ungkapnya, Selasa (26/7/2022).
Agus mengatakan selain upaya evakuasi, pihaknya bersama Balai Besar Taman Nasional (BBTN) Gunung Leuser turut melakukan upaya sosialisasi dan berpatroli di wilayah konflik tersebut.
"Konflik antara harimau Sumatera dengan manusia lokasinya berpindah-pindah mulai dari Desa Batu Itam hingga ke Desa Lhok Bengkuang, Aceh Selatan," terangnya.
Untuk itu, Agus meminta kepada warga agar tidak merusak habitat harimau Sumatera yang akan memicu terjadinya konflik. Dia juga meminta agar masyarakat tidak melepas hewan ternak hingga masuk ke wilayah habitat harimau Sumatera.
"Jangan memasang jerat dan alat-alat yang dapat membahayakan serta melukai bahkan membunuh satwa liar. Itu yang selalu kami imbau ke masyarakat," pungkasnya.
Sementara itu, dalam keterangan resmi yang diterima Era.id, Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Nunu Anugrah menjelaskan, saat ini pihaknya telah mengirim tim dokter untuk melakukan sejumlah pemeriksaan medis terhadap harimau Sumatera tersebut.
Nunu menyebut serangkaian pemeriksaan itu dilakukan untuk memastikan harimau Sumatera yang belum diketahui jenis kelaminnya itu, benar-benar siap untuk kembali dilepasliarkan ke habitat aslinya.
"Harimau Sumatera itu nantinya akan diobservasi dan menjalani pemeriksan medis sebelum dilepasliarkan kembali ke habitat aslinya," terangnya.