Arah Koalisi PAN Ditentukan Pilkada 2018
Apa sebabnya? Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan bilang, Pilkada 2018 akan menjadi pertimbangan partainya bersikap pada Pemilu 2019.
"Pilkada salah satu, dalam koalisi kan faktor pertimbangan banyak. Tapi salah satu faktor, apakah Pilkada mempengaruhi? Tentu ada," tuturnya, di Fraksi PAN, Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/6/2018).
Zulkifli mengatakan, ada sejumlah daerah yang menggelar pilkada merupakan kantong suara untuk Pemilu 2019. Sebut saja Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan. Ini pula yang kata Zulkifli jadi pertimbangan sambil memetakan langkah politik selanjutnya.
"Bagaimana pilgub Jatim, Jateng, Jabar, itu kan hampir separuh apalagi ditambah Sumut dan Sulsel. Kalau Sumut masuk, Sulsel masuk itu masuk hampir 75 persen itu menentukan," terangnya.
Baca Juga : Pilpres 2019, Prabowo-Zulkifli Hasan Upayakan Sejalan
Tapi, perlu digarisbawahi, Zulkifli tidak bilang hasil pilkada jadi faktor penentu sikap PAN berkoalisi dengan siapa pada pemilu nanti. Soalnya, ada faktor lain yang mesti diperhatikan, yaitu calon yang cocok.
"Dalam koalisi tak hanya itu, kita milih kandidat milih orang. Bisa saja gubernurnya ini, presidennya bisa lain, partai milih A. Kandidatnya bisa beda. Tapi ada pengaruh iya. Tapi tak satu-satunya," kata Ketua MPR ini.
Belum lagi, kata Zulkifli, PAN juga perlu menjajaki komunikasi dengan berbagai partai politik yang belum menentukan sikap untuk Pemilu 2019. Dia bilang, salah satu komunikasi yang paling intens saat ini adalah dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Dalam prtemuan tokoh politik tak mungkin dihindari pembicaraan-pembicaraan soal koalisi, agenda ke depan, namun masih jauh, memang partai-partai ahlinya injury time. Pembicaraan-pembicaraan harus selalu dimulai dari awal dari sekarang," kata dia.