ERA.id - FIFA telah membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah piala dunia U-20 yang akan dilaksanakan pada bulan Mei tahun ini.
Gubernur Bali I Wayan Koster meminta masyarakat menghormati keputusan dari Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) tersebut.
“‘Kan sudah ada keputusan FIFA, cukup. Kita hormati saja keputusan FIFA,” kata Koster di sela-sela pameran seni dan budaya Bali di Tokyo, Minggu (2/4/2023).
Koster juga bertemu dan menyapa Duta Besar Palestina untuk Jepang, tetapi mengaku tidak membicarakan Piala Dunia U-20.
“Enggak ada. Hanya menyapa saja dalam kaitan kehadiran di acara ini,” kata dia.
Koster adalah salah satu kepala daerah yang menolak kedatangan timnas Israel dalam Piala Dunia U20, selain Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Rabu malam pekan lalu FIFA memutuskan mencoret Indonesia dari status tuan rumah Piala Dunia U20 2023.
FIFA menyebut “kondisi terkini” di Indonesia sebagai alasan keputusan itu, yang diambil setelah Presiden FIFA Gianni Infantino bertemu dengan Ketua Umum PSSI Erick Thohir.
Sebelum FIFA mengambil keputusan itu, di Indonesia muncul gelombang penolakan dari beberapa kepala daerah terhadap kedatangan Timnas U20 Israel dalam turnamen FIFA itu.
Pencabutan status tuan rumah membuat Indonesia tak berhak tampil dalam Piala Dunia U-20/2023 karena gagal memperoleh tiket via jalur kualifikasi reguler setelah gagal mencapai empat besar Piala Asia U20 2023.
FIFA juga menyatakan akan menentukan sanksi bagi Indonesia dalam waktu dekat.
Keputusan FIFA tersebut juga menjadi sorotan media di Jepang, salah satunya The Japan Times yang memberitakan kesedihan Timnas U-20 Indonesia yang gagal berlaga dalam kejuaraan bergengsi itu.
Artikel harian itu yang berjudul “Furry and sadness in Indonesia after FIFA pulls Under-20 World Cup” itu juga menyoroti kejadian di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang menewaskan 135 orang tahun lalu. (Ant)