Tim Editor
ERA.id - Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung Barat (KBB) menyiapkan 129 kamera CCTV yang terpasang di 50 titik persimpangan untuk memantau pergerakan mudik lebaran tahun ini.
Seperti diketahui, wilayah KBB merupakan lintasan bagi pemudik khususnya yang menggunakan sepeda motor dari arah Jabodetabek, Sukabumi, Cianjur yang mengarah ke wilayah Priangan Timur sepeeti Garut, Tasik dan sebagainya.
"Kita siapkan pemantauan di 50 titik simpang di KBB dengan menyiapkan 129 kamera yang terintegrasi dengan pusat kendali kita, ruang monitoring ATCS," kata Kepala Dinas Perhubungan KBB Fauzan Azima pada Senin (10/4/2023).
Ratusan kamerw CCTV itu terkontrol di ruangan Automatic Traffic Control System (ATCS) Dinas Perhubungan KBB untuk mengawasi titik rawan kemacetan di KBB selama arus mudik Lebaran nanti.
"Semua titik yang rawan kemacetan akan diawasi, diantisipasi informasinya sehingga bisa ditindaklanjuti. Jadi dari awal kita akan sampaikan ke masyarakat yang mudik lebaran," terang Fauzan.
Nantinya ada petugas yang standby di ruang ATCS untuk mengawasi pergerakan pemudik. Petugas disiagakan selama 24 jam dengan pembagian shift setiap delapan jam.
"Untuk ATCS dari sekarang sudah berfungsi, tapi akan kita maksimalkan saat pemantauan dan pengamanan mudik lebaran nanti, dengan beberapa petugas ATCS yang standby 24 jam. Setiap shift jumlahnya berbeda-beda sesuai kebutuhan," kata Fauzan.
Fauzan mengatakan, di KBB sendiri ada sejumlah titik rawan kemacetan yang kerap dilewati pemudik yang menjadi fokus perhatian pihaknya bersama kepolisian. Seperti di wilayah Padalarang dan Cimareme.
"Untuk titik kemacetannya itu yang paling menonjol ada di Padalarang, Rajamandala Cipatat, dan Lembang. Kalau Lembang mungkin di H+1 sampai H+7. Nah untuk monitoring rute mudik sendiri kita lakukan sejak H-7 sampai H+7," kata Fauzan.
Pada mudik Lebaran tahun ini, pihaknya memprediksi akan terjadi peningkatan jumlah pemudik yang melintas di jalur arteri KBB. Berdasarkan catatan Dinas Perhubungan KBB, pada tahun 2022 ada sebanyak 1.061.248 pemudik yang melintas.
"Kita prediksi kenaikannya akan mencapai 30 persenan dari tahun lalu. Karena tahun ini bisa dibilang sudah normal dan tidak ada lagi pembatasan aktivitas," tandas Fauzan.
