Tim Editor
ERA.id - Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas I Surabaya masih menunggu hasil investigasi penyebab anjloknya Kereta Api Pandalungan di emplesemen Stasiun Tanggulangi, Sidoarjo, Jawa Timur, pada Minggu (14/1/2023).
“Terkait dengan penyebab kecelakaan ini kami menunggu hasil investigasi dari KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi). Jadi kami gak bisa mendahului itu,” kata Ketua BTP Kelas 1 Surabaya Nurhadi Unggul Wibowo, kepada awak media.
Meski begitu, Nurhadi menerangkan bahwa saat ini pihaknya menduga penyebab anjloknya Kereta Api Pandalungan relasi Gambir-Surabaya-Jember itu kemungkinan disebabkan beberapa faktor.
“Bisa faktor alam, faktor teknis, faktor non teknis. Untuk faktor non teknis banyak macamnya ya,” ujarnya.
Terkait diduga penurunan tanah, lanjut Nurhadi, pihaknya juga belum bisa memastikan apakah karena tanah yang berubah di kawasan lokasi anjloknya Kereta Api tersebut. Tetapi ia menilai riwayat peristiwa yang perjadi pernah mengalami akibat kontur tanah yang turun.
“Kalau Kontur tanah yang berubah karena adanya tanah yang tidak stabil. Tapi khusus case ini kami belum bisa pak atau mengambil kesimpulan nanti ada tim sendiri yg melakukan investigasi atau evaluasi atas kejadian ini,” jelasnya.
Lebih lanjut Nurhadi menambahkan, KAI Daop 8 Surabaya bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) sampai saat ini masih melakukan evakuasi di lokasi.
“Kareta yang anjlok kami masih berupaya evakuasi. Tetapi untuk gerbong yang tidak anjlok sudah ditarik di Sidaarjo,”katanya
“Yang anjlok ini ada lokomotif ada kereta pembangkit dan satu kereta penumpang,”lanjutnya.
Kemudian anjloknya lokomotif, kata dia, pihakmya masih menunggu bantuan tim penolong atau crane dari Solo, Jawa Tengah.
“Saat ini sedang dalam perjalanan dari Madiun, sebentar lagi akan sampai ke sini,”pungkasnya.
