ERA.id - Penjabat Gubernur Sulsel, Zudan Arif Fakrulloh meminta Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) untuk memperkuat branding dan marketing produk-produk khas daerah itu sehingga kelak menguasai pikiran rakyat Indonesia.
Zudan Arif di Makassar, Senin kemarin mengatakan, pemasaran dan branding produk paling penting untuk mendorong kemajuan ekonomi kreatif karena hal itu merupakan cara untuk meningkatkan ekonomi pelaku usaha kerajinan di 24 kabupaten kota se-Sulsel.
"Ini penting membangun branding produk seperti kain sutra, dan oleh-oleh yang kita miliki. Kita siapkan produk yang memiliki branding yang kuat, dan bagaimana melakukan marketing produk. Jadi bagaimana menancapkan produk asal Sulsel ke dalam pikiran masyarakat Indonesia," ujarnya saat menghadiri pengukuhan pengurus Dekranasda Provinsi Sulsel.
Ia dalam kesempatan tersebut turut mengucapkan selamat kepada seluruh pengurus Dekranasda Provinsi Sulsel yang baru saja dikukuhkan.
"Selamat kepada ibu-ibu yang baru saja dikukuhkan. Jadi ada kebijakan di pemerintahan, baik di Pemprov Sulsel maupun kabupaten kota, bagaimana cara memasukkan branding kita di dalam pikiran masyarakat," katanya.
Sementara itu, Pj Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sulsel, Ninuk Triyanti Zudan menyampaikan bahwa seluruh pengurus Dekranasda Sulsel merupakan pengurus yang sudah bekerja sejak Mei 2024 lalu. Namun, baru sempat dikukuhkan saat ini.
Ninuk Zudan menyampaikan terima kasih atas kehadiran Pj Gubernur Sulsel, dari Perbankan, BUMN dan BUMD, serta seluruh pihak terkait. Apalagi, kegiatan ini murni bantuan dari perbankan, BUMN, BUMD dan pihak terkait lainnya.
"Dukungan dari perbankan dan seluruh BUMN dan BUMD sehingga kegiatan kita hari ini tidak menggunakan APBD sepeser pun. Ini semua murni bantuan dari lembaga perbankkan, BUMN dan BUMD," kata Ninuk Zudan.
"Terima kasih semua kerja keras ibu-ibu Dekranasda yang berkolaborasi dengan berbagai lembaga dan masyarakat untuk mewujudkan ekonomi kreatif dan menghidupkan ekonomi masyarakat lewat kerajinan dari masyarakat kita," sambungnya.