ERA.id - Banjir bandang menerjang Kabupaten Malang, Jawa Timur, setelah hujan dengan intensitas tinggi melanda wilayah tersebut pada Kamis (4/11) pukul 17.23 WIB.
Selain dipicu oleh faktor cuaca, banjir bandang tersebut juga diduga terjadi karena adanya penyumbatan berupa material sampah kayu dan tumpukan bambu di hulu Sungai Susuh hingga setinggi kurang lebih 20 meter.
"Banjir bandang tersebut menurut laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang telah menyebabkan dua warga meninggal dunia dan saat ini masih dalam tahap identifikasi," jelas Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Jumat (5/11/2021).
Berdasarkan asesmen sementara, banjir bandang telah berdampak di empat desa yang masuk dalam tiga wilayah kecamatan. Adapun rinciannya adalah Desa Tegalgondo di Kecamatan Karangploso, Desa Sidomulyo di Kecamatan Batu, Desa Tawangargo dan Desa Giripurno di Kecamatan Bumiaji.
"Satu unit jembatan dilaporkan mengalami rusak berat dan akses jalan terganggu genangan lumpur yang terbawa oleh banjir bandang," kata Muhar.
Dalam rangka percepatan penanganan bencana banjir bandang, tim BPBD Kabupaten Malang telah berkoordinasi dengan lintas instansi terkait dan melakukan kaji cepat.
"Selain itu, tim juga bergotong-royong melakukan pembersihan material lumpur yang menutupi jalan di Desa Sidomulyo dan jalan bukit berbunga wilayah Kota Batu menggunakan alat berat," ucapnya.
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca yang menyatakan bahwa hujan lebat yang dapat disertai angin kencang dan petir masih berpotensi terjadi di wilayah Provinsi Jawa Timur sampai dengan hari Jumat (5/11) hingga pukul 15.40 WIB. Menyikapi hal itu, BPBD Provinsi Jawa Timur telah mengeluarkan peringatan dini kepada seluruh pemangku kebijakan di wilayah Provinsi Jawa Timur agar segera mengambil upaya mitigasi dan meningkatkan kesiapsiagaan serta kapasitas masyarakat.