ERA.id - Sebagai salah satu negara yang mulai berfokus pada penanggulangan iklim, Indonesia berkomitmen menjalankan hasil kesepakatan dalam Konferensi Perubahan Iklim UNFCCC COP 26 di Glasgow, Skotlandia, Sabtu (13/11) lalu.
Aspek yang dibahas pada COP 26 berfokus pada strategi dan kebijakan untuk sektor kehutanan, pertanian, energi, dan transportasi, termasuk pembiayaan untuk mendukung target peningkatan suhu global tidak lebih dari 1,5 derajat celcius.
Di sektor energi misalnya, komitmen tersebut diwujudkan salah satunya dengan memanfaatkan energi baru terbarukan dan mengembangkan industri berbasis energi bersih. Indonesia juga menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 20 persen secara mandiri dan 41 persen dengan bantuan internasional. Adapun, untuk target net zero emission (NZE) akan dicapai paling lambat pada tahun 2060.
Dalam rangka mendukung upaya akselerasi capaian COP 26, sebagai perguruan tinggi unggulan bidang bisnis dan teknologi energi, Universitas Pertamina bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Blora sebagai salah satu wilayah produsen migas Indonesia.
“Universitas Pertamina siap untuk melakukan pengembangan keilmuan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat di Kabupaten Blora. Dalam rangka mereduksi karbon misalnya, Universitas Pertamina bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Blora melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) penerapan teknologi Carbon Capture, Utilization and Storage and Enhanced Gas Recovery (CCUS/EGR),” ujar Rektor Universitas Pertamina, Prof. Ir. I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja, Ph.D, dalam acara penandatanganan kesepakatan bersama di Universitas Pertamina, Rabu (24/11).
Kesepakatan bersama tersebut mencakup kerjasama dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Blora dan pengembangan potensi sumber daya daerah.
Selain itu, kedua belah pihak juga sepakat untuk mendukung pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi yang meliputi: pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik; Praktek Kerja Lapangan (PKL) mahasiswa; penelitian, pengabdian kepada masyarakat bagi para dosen dan mahasiswa; pengiriman dosen pakar; penggunaan fasilitas yang dimiliki kedua belah pihak; serta sosialisasi regulasi dan kebijakan pemerintah.
Dalam kesempatan sama, Bupati Kabupaten Blora, H. Arief Rohman, S.IP., M.Si., mengapresiasi dukungan Universitas Pertamina.
“Kabupaten Blora memiliki potensi sumber daya minyak dan gas yang begitu besar. Karenanya, kami menggandeng kampus besutan PT Pertamina Persero untuk membantu memanfaatkan potensi ini. Termasuk dalam hal penanggulangan iklim, pengelolaan limbah, dan potensi kerja sama lainnya. Sebagaimana Visi Kabupaten Blora ‘Sesarengan mBangun Blora’, yang artinya bersama-sama membangun Blora,” pungkas Arief.
Adapun, kerja sama lain yang akan terwujud dalam waktu dekat, lanjut Wirat, diantaranya adalah pemberian beasiswa kepada putra-putri daerah Kabupaten Blora yang berprestasi.
“Dengan pemberian beasiswa ini, kami berharap bisa melahirkan SDM unggul dan berkualitas yang diharapkan dapat mengelola dan memanfaatkan potensi daerah yang ada. Selain itu, dalam waktu dekat kami juga akan melakukan pemanfaatan limbah dari lokasi pengolahan tahu dan tempe menjadi biogas,” tutur Wirat.
Di Universitas Pertamina, para dosen baik dari rumpun ilmu sains dan teknik maupun sosial dan humaniora, didorong untuk senantiasa memberikan sumbangsih kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan tridarma. Mahasiswa juga turut serta dilibatkan untuk mempersiapkan mereka memasuki dunia kerja, serta untuk menumbuhkan rasa empati terhadap permasalahan sosial yang ada di masyarakat.