Tim Editor
ERA.id - Kasus gagal ginjal akut pada anak di Indonesia kian bertambah. Melihat kasus ini, sebaiknya orang tua wajib lebih cermat dan disiplin menjaga kesehatan ginjal anak. Sebab, ginjal jadi salah satu organ vital yang punya memiliki fungsi penting.
Kasus gagal ginjal pada anak ini, diduga dipicu oleh kandungan yang ada di obat sirup. Selama lebih dari satu bulan, obat sirop dengan cemaran Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) telah menjadi topik perbincangan yang meluas di media dan membuat masyarakat khawatir.
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (Badan POM) telah mengumumkan daftar obat sirop yang aman untuk digunakan sesuai aturan pakai, termasuk OBH COMBI Batuk Berdahak dan OBH COMBI Batuk Flu anak dan dewasa pada tanggal 17 November 2022. Produk obat sirop milik Combiphar tersebut dinyatakan aman setelah dilakukan verifikasi terbaru Badan POM.
"Hingga saat ini, Badan POM telah mengumumkan 294 produk obat sirop yang dinyatakan aman untuk dikonsumsi selama mengikuti aturan pakai," kata dr. Kurniawan Satria Denta, M.Sc., Sp.A selaku Dokter Spesialis Anak dari siaran media Combiphar yang diterima oleh Era.id pada Kamis (24/11/2022).
"Obat-obatan tersebut telah memenuhi ketentuan standar farmakope atau acuan industri farmasi termutakhir, dan memenuhi ambang batas aman yang ditetapkan untuk kadar cemaran ED atau DEG," lanjutnya.
Lebih lanjut, dr. Kurniawan juga senang karena obat-obat yang membahayakan kesehatan anak sudah ditarik dari BPOM.
"Saya sebagai dokter ikut senang dengan semakin bertambah banyaknya obat yang dinyatakan aman untuk dikonsumsi masyarakat. Dengan demikian, semakin banyak pasien yang bisa mendapatkan manfaat dari obat yang dibutuhkan," tutur dr. Kurniawan.
Lebih lanjut, dokter Denta berharap pengumuman daftar obat sirop aman dari Badan POM ini bisa meningkatkan kepercayaan dan meredam kekhawatiran di kalangan orang tua, khususnya di antara ibu-ibu sembari tetap mengikuti pengumuman bertahap selanjutnya dari Badan POM.
OBH COMBI terus memastikan semua bahan baku yang digunakan merupakan bahan baku yang memenuhi persyaratan mutu yang ditetapkan untuk standar farmasi dan diproduksi sesuai dengan pedoman cara pembuatan obat yang baik (CPOB) dengan memenuhi standar kualitas (quality), keamanan (safety), dan manfaat (efficacy) serta terjangkau bagi masyarakat.”
