Tim Editor
ERA.id - Mantan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bakal berkuasa akembali setelah koalisi ultra-kanan yang dipimpinnya memenangi Pemilu di sana.
Hal tersebut memicu kekhawatiran Palestina, kemenangan Netanyahu bakal meningkatkan aksi brutal Israel.
Dikutip dari Arab News pada Kamis (3/11/2022), pada tahun ini lebih dari 100 warga Palestina tewas akibat aksi brutal Israel.
PM Palestina Mohammad Shtayyeh mengatakan bangkitnya kelompok ultra-kanan itu merupakan hasil dari tumbuhnya ekstremisme dan rasisme dalam masyarakat Israel.
Namun, dia memastikan warga Palestina tetap akan berjuang melawan penindasan.
"Partai di Israel itu hampir sama dan tak ada yang membedakan, perbedaannya seperti Pepsi dan Coca Cola," jelas PM Palestina
"Hasil pemilihan Israel menunjukan bahwa Palestina tak memiliki mitra dengan Israel untuk berdamai," jelas Shtayyeh.
Sebelumnya, berdasarkan hasil hitung cepat pemilu Israel pada Selasa (1/11) menunjukkan koalisi Benjamin Netanyahu bakal kembali berkuasa.
Hitung cepat itu berdasarkan dari sejumlah televisi utama Israel.
Netanyahu yang memimpin koalisi ultra-kanan memenangkan 61-62 kursi dari 120 kursi parlemen.
Dikutip dari Antara, Benjamin Netanyahu mengatakan hasil itu merupakan awal yang baik.
