ERA.id - Presiden AS Joe Biden akan mendesak pemimpin China Xi Jinping untuk menekan 'tendensi buruk' Korea Utara. Biden mengatakan penumpukan senjata di Pyongyang akan meningkatkan jumlah militer AS di Asia. Hal ini disampaikan seorang pejabat senior AS, Sabtu (12/11) seperti dilansir dari Channel News Asia.
Penasihat Keamanan Nasional, Jake Sullivan mengatakan bahwa Biden akan memberikan pendapatnya kepada Xi dalam pertemuan mereka di sela-sela KTT G20 hari Senin nanti.
"Jika pembangunan rudal dan nuklir di Korea Utara terus berlanjut, itu berarti semakin meningkatkan kehadiran militer dan keamanan AS di wilayah tersebut," ujar Sullivan. Ia menambahkan bahwa Korea Utara bukan hanya ancaman untuk AS, Korea Selatan, dan Jepang, tetapi juga perdamaian dan stabilitas di seluruh kawasan.
Sullivan mengatakan Biden berharap pembicaraan tatap muka pertamanya dengan Xi akan mendorong lebih banyak pertemuan seperti itu dan keterlibatan lebih lanjut antar kedua negara.
Biden juga akan bertemu dengan pemimpin Korea Selatan dan Jepang saat KTT ASEAN di Kamboja yang berlangsung hingga Minggu (13/11/2022). Sullivan mengatakan bahwa Biden akan berdiskusi dengan mereka untuk meningkatkan kerja sama menghadapi ancaman Korea Utara.
Sebelumnya, Korea Utara meluncurkan serangkaian rudal ke arah Korea Selatan. Pada hari Rabu (2/11), Korea Utara menembakkan 23 rudal dan satu mendarat di lepas pantai Korea Selatan untuk pertama kalinya. Pyongyang mengancam akan mengambil tindakan tegas kecuali latihan gabungan AS-Korea Selatan dihentikan.
Peluncuran rudal ini segera mendapat kecaman dari AS, Korea Selatan, dan Jepang. Ketiga negara tersebut menduga negara itu sedang bersiap melakukan uji coba nuklir untuk yang pertama kali sejak 2017.