ERA.id - Sekretaris Jenderal PBB Stephane Dujarric mengatakan bahwa sanksi yang dijatuhkan untuk Suriah seharusnya tak menghalangi pengiriman bantuan kemanusiaan kepada warganya yang menjadi korban gempa.
"Kebutuhan kemanusiaan Suriah sangat besar," kata Dujarric saat wawancara di TV Al Jazeera seperti dilansir dari TASS. "Kami sedang bekerja untuk mempercepat pengiriman bantuan dan meningkatkan volumenya."
Ia juga menyampaikan bahwa PBB tak ingin bantuan kemanusiaan untuk Suriah dipolitisasi oleh pihak-pihak tertentu.
Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kesehatan Suriah mengatakan bahwa sanksi ekonomi Barat yang dikenakan pada negara itu menghambat respons terhadap bencana dan menuntut agar sanksi itu dicabut sepenuhnya.
Pada hari Kamis (9/2/2023), Departemen Keuangan AS mengeluarkan lisensi bahwa sanksi AS tidak akan berlaku untuk transaksi bantuan gempa hingga 8 Agustus 2023. Kementerian Luar Negeri Suriah mengecam keputusan AS sebagai formalitas belaka.
Menurut angka terbaru dari Kementerian Kesehatan Suriah, gempa dahsyat tersebut telah menyebabkan 1.387 orang tewas di Suriah dengan jumlah korban luka melebihi 2.300 orang. Sementara mereka tak bisa mengonfirmasi korban yang berada di luar wilayah kendali pemerintah.
Namun, Koalisi Nasional Pasukan Revolusioner dan Oposisi Suriah mengatakan lebih dari 2.000 orang tewas di daerah yang dikuasai militan dekat perbatasan Turki.