ERA.id - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei meminta negara-negara Muslim untuk memboikot Israel dengan menghentikan ekspor minyak dan makanan. Seruan boikot ini untuk menuntut diakhirinya pemboman di Jalur Gaza.
“Pemboman di Gaza harus segera dihentikan jalur ekspor minyak dan pangan ke rezim Zionis harus dihentikan,” kata Khamenei kepada sekelompok mahasiswa di Teheran, menurut media pemerintah Iran, dikutip Reuters, Kamis (2/11/2023).
Israel telah berjanji untuk memusnahkan Hamas yang didukung Teheran, yang menguasai Gaza, sebagai pembalasan atas serangan 7 Oktober yang menewaskan 1.400 orang dan menyebabkan ratusan orang disandera.
Israel telah melancarkan pemboman yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Gaza dan memberlakukan pengepungan terhadap daerah kantong tersebut. Pihak berwenang Palestina mengatakan lebih dari 8.000 orang telah terbunuh.
Para ulama Iran telah memperingatkan Israel akan terjadinya eskalasi jika mereka gagal mengakhiri agresi terhadap warga Palestina, dan pihak berwenang mengindikasikan bahwa proksi yang didukung Teheran di Timur Tengah siap mengambil tindakan.
Mendukung perjuangan Palestina telah menjadi pilar politik Republik Islam sejak Revolusi Islam tahun 1979 dan merupakan cara teokrasi Muslim Syiah menjadikan Iran sebagai pemimpin di dunia Muslim.
Khamenei, otoritas tertinggi Iran, mengatakan Amerika Serikat terlibat dalam “kejahatan Israel baru-baru ini terhadap warga Palestina”.
“Dunia Islam tidak boleh lupa bahwa dalam isu krusial di Gaza, pihak yang menentang bangsa Palestina yang tertindas adalah Amerika Serikat, Perancis dan Inggris,” kata Khamenei diiringi teriakan “Matilah Israel” dan “Matilah Amerika”.
Israel, yang tidak mau diakui oleh Teheran, telah lama menuduh ulama Iran memicu kekerasan dengan memasok senjata ke Hamas. Teheran mengatakan pihaknya memberikan dukungan moral dan finansial kepada kelompok yang menguasai Jalur Gaza.
“Salah satu tindakan Barat yang tidak tahu malu adalah menuduh pejuang Palestina melakukan terorisme,” kata Khamenei.