ERA.id - Pemerintah Australia mulai memberlakukan peraturan visa yang lebih ketat bagi pelajar asing. Aturan itu akan diberlakukan dalam waktu dekat pada minggu ini.
Menteri Dalam Negeri Australia Clare O'Neil mengatakan aturan itu akan mulai diberlakukan pada Sabtu (23/3/2024). Berdasarkan data resmi menunjukkan migrasi di Australia mencapai rekor tertinggi, yang memungkinkan akan semakin memperburuk pasar sewa yang sudah diatur ketat.
"Tindakan akhir pekan ini akan terus menurunkan tingkat migrasi sekaligus mewujudkan komitmen kami dalam strategi migrasi untuk memperbaiki sistem rusak yang kami warisi," kata Clare O'Neil dalam sebuah pernyataan, dikutip Reuters, Kamis (21/3/2024).
O'Neil mengatakan salah satu aturan yang diperketat bagi pemegang visa pelajar ialah kemampuan bahasa Inggris. Serangkaian tes juga akan diberikan untuk pelajar internasional yang datang ke Australia, terutama untuk bekerja.
Pemerintah juga akan mendapatkan kewenangan untuk menangguhkan penyedia pendidikan dalam merekrut pelajar internasional jika berulang kali melanggar aturan.
Selain itu, aturan izin tinggal juga akan diterapkan untuk pemegang visa kunjungan. Pemegang visa kunjungan tidak boleh tinggal terlalu lama di Australia.
Langkah ini mengikuti serangkaian tindakan tahun lalu yang menutup konsesi era Covid yang diperkenalkan oleh pemerintahan sebelumnya, termasuk jam kerja tidak terbatas bagi pelajar internasional. Pemerintah pada saat itu mengatakan peraturan akan diperketat bagi pelajar yang dapat mengurangi separuh jumlah migran dalam dua tahun.
Australia meningkatkan jumlah migrasi tahunannya pada tahun 2022 untuk membantu dunia usaha merekrut staf guna mengisi kekurangan tenaga kerja setelah pandemi Covid-19 mengharuskan adanya kontrol perbatasan yang ketat, dan melarang pelajar serta pekerja asing keluar selama hampir dua tahun.
Namun masuknya pekerja asing dan pelajar secara tiba-tiba telah memperburuk tekanan pada pasar sewa yang sudah ketat.
Tanggal yang dirilis oleh Biro Statistik Australia pada hari Kamis menunjukkan imigrasi bersih naik 60 persen ke rekor 548,800 orang pada tahun ini hingga 30 September 2023, lebih tinggi dari 518,000 orang pada tahun yang berakhir Juni 2023.
Secara keseluruhan, populasi Australia meningkat 2,5 persen, sekaligus menjadi laju tercepat yang pernah tercatat menjadi 26,8 juta orang pada tahun ini hingga September lalu.
Rekor migrasi ini, yang didorong oleh pelajar dari India, Tiongkok dan Filipina telah memperluas pasokan tenaga kerja dan menahan tekanan upah. AKan tetapi hal ini memperburuk pasar perumahan yang sudah ketat di mana lowongan sewa berada pada rekor terendah dan kenaikan biaya konstruksi membatasi pasokan baru.
O'Neil mengatakan tindakan pemerintah sejak bulan September telah menyebabkan penurunan tingkat migrasi, dengan pemberian visa pelajar internasional baru-baru ini turun sebesar 35 persen dibandingkan tahun sebelumnya.