Tim Editor
ERA.id - Perdana Menteri Belanda Mark Rutte ditunjuk sebagai sekretaris jenderal NATO. Rutte menggantikan jabatan Jens Stoltenberg setelah 10 tahun memimpin.
"Pada Rabu (26 Juni 2024), Dewan Atlantik Utara memutuskan untuk menunjuk Perdana Menteri Belanda Mark Rutte sebagai Sekretaris Jenderal NATO berikutnya, menggantikan Jens Stoltenberg,” kata NATO dalam pernyataannya, dikutip Anadolu, Rabu (26/6/2024).
Rutte akan menjabat pada 1 Oktober dan menjadi sekretaris jenderal NATO ke-14 ketika masa jabatan Stoltenberg berakhir setelah 10 tahun memimpin organisasi tersebut.
Mengenai posisi itu, Rutte mengaku terhormat bisa ditunjuk sebagai Sekretaris Jenderal NATO. Dia juga mengaku akan bertanggung jawab dan berterima kasih kepada semua sekutu yang telah mempercayai dirinya.
"Merupakan suatu kehormatan luar biasa untuk ditunjuk sebagai Sekretaris Jenderal NATO. Aliansi ini dan akan tetap menjadi landasan keamanan kolektif kita," tulis Rutte di X.
"Memimpin organisasi ini adalah tanggung jawab yang tidak saya anggap enteng. Saya berterima kasih kepada semua Sekutu karena telah menaruh kepercayaannya kepada saya," tambahnya.
Lebih lanjut, Rutte berharap bisa menjadi penerus Stoltenberg, yang telah memimpin NATO dengan sangat baik selama 10 tahun terakhir.
"Saya berharap dapat mengambil posisi ini dengan penuh semangat di bulan Oktober, sebagai penerus @jensstoltenberg, yang telah memberi NATO kepemimpinan yang luar biasa selama 10 tahun terakhir, dan yang selalu saya kagumi," pungkasnya.
Pekan lalu, Presiden Rumania Klaus Iohannis mengundurkan diri dari pencalonan untuk memimpin aliansi tersebut, sehingga membuka jalan bagi Rutte yang berusia 57 tahun.
Sekutu NATO Juli lalu sepakat untuk memperpanjang mandat politisi Norwegia berusia 65 tahun Stoltenberg selama satu tahun lagi hingga 1 Oktober 2024. Ia menjabat sebagai Sekretaris Jenderal NATO ke-13 sejak 2014.
Untuk mengambil peran teratas di NATO, seorang kandidat harus mendapat dukungan dari 32 sekutu NATO.
